Pages

Minggu, 19 Mei 2013

Cerita Dewasa: 3 Cewek Jilbab Penggemar Sperma




Jalan Malam - Hari ini adalah hari Minggu, tak seperti hari-hari lainnya aku harus bangun pagi, untuk bersiap pergi ke kantor, hari ini aku santai sekali. Sudah pukul 9 pagi aku masih saja bermalas-malasan di kamarku sambil menonton televisi. Acara berita pagi diselingi dengan iklan kemudian acara olahraga menghiasi hari liburku. Aku kemudian pergi kebelakang, karena rasa sesak diperutku menyuruhku untuk segera kebelakang. Setelah itu perasaan lapar mulai menjalar. Aku tak tahu harus sarapan apa, karena biasanya aku sarapan dikantor. Tetapi pagi ini rasanya sangat malas untuk pergi keluar sekedar membeli sarapan pelepas lapar. Aku memutuskan untuk tetap dirumah saja pagi ini. Aku berpikir untuk makan nanti siang saja sekalian. Dan akupun melanjutkan acara menonton televisiku dikamar.


Aku terbangun, suara motor tetangga diluar membangunkanku, ternyata aku ketiduran lagi. Aku merasa sangat lelah sekali, karena tadi malam aku tidur agak terlambat. Kemudian aku bangkit dari ranjangku. Kali ini perutku merasa sangat lapar, sepertinya tak dapat ditahan lagi. Aku memutuskan untuk pergi ke mall dekat rumahku. Aku bersiap diri, mandi dan memakai pakaianku. Aku memakai celana jins abu-abu dengan kemeja hitam berlengan pendek. Kemudian aku keluar dan tak lupa menutup dan mengunci pintu rumahku. Aku memutuskan untuk jalan kaki saja, maksudku untuk sekalian olahraga, karena pagi ini aku nyaris tak banyak menggerakkan badanku, dan lagipula jarak antara rumahku dan mall tujuanku tak terlalu jauh, hanya 15 menit berjalan kaki.

15 menit kemudian aku sampai di mall, segera mencari-cari tempat makan yang sreg di hati. Aku kemudian masuk ke salah satu restoran langgananku. Kebetulan disana banyak gadis-gadis berjilbab yang cantik dari abg sampai mahasiswa nongkrong disana. Aku memang sangat suka pada gadis berjilbab, apalagi mereka yang berdandan dengan seksi dan pakaian serba ketat. Menurutku mereka lebih feminim, anggun, dan lebih menantang. Aku kemudian duduk, dan memesan kepada pelayan disana

“pesan apa mas?” tanya pelayan kepadaku
“Biasa mbak…” jawabku singkat.
Aku memang sudah biasa makan disini. Aku yang bekerja sebagai manager disalah satu perusahaan dikotaku, membuatku mempunyai banyak kenalan, termasuk manager restoran ini. Sambil menunggu pesananku datang aku melihat-lihat gadis yang ada disana.

Kemudian tak lama aku melihat 3 orang gadis berjilbab yang sepertinya adalah mahasiswa masuk ke restoran. Kulihat baju mereka bagus dan melekat ketat di badan mereka, membuat kemolekan tubuh mereka terlihat, kulit merekapun bersih dan putih, dan dengan mengenakan jilbab dengan warna yang pas, dan dengan gaya yang anggun dan feminin. Aku terus memandangi mereka, dan sepertinya mereka menyadari kalau aku memperhatikan mereka.

Tak lama pesananku datang, dan aku mulai menyantap hidanganku. Sedang lahapnya aku makan, tiba-tiba 3 orang gadis berjilbab yang sedari tadi kuperhatikan datang menghampiriku, dan langsung ikut duduk di mejaku yang memang untuk 4 orang.

“Boleh duduk disini mas?” sapa salah seorang gadis tadi padaku,
“Oh, silakan dik, mau pesen juga ya, kalo gitu aku panggil ya” aku memanggil pelayan yang tadi untuk segera ke mejaku.
“Nah, silakan pesan adik2”
Mereka kemudian membuka menu, dan memesan. Aku bersikap sopan, tetapi terus mencuri pandang mereka bertiga. Dari dekat mereka memang semakin cantik dan seksi, apalagi bau mereka juga harum. Naluriku sebagai seorang laki-laki mulai berbicara, terbukti dengan mengerasnya penisku.

Setelah selesai memesan kami mulai berbincang,
“oh iya mas, kenalin aku anna, dan ini adalah dini dan tiara” mereka mengenalkan diri dan bersalaman denganku.
“Oh ya, aku ronnie” jawabku.
Anna duduk didepanku, dini disamping anna dan tiara disampingku.

Kemudian pesanan mereka bertiga datang, mereka mulai menyantap hidangan. Sambil kami terus berbincang.
“Oh ya, anna lihat, mas tadi perhatiin kami bertiga sejak kami masuk tadi”
“oh iya, maaf kalo gitu ya anna, maklum lah laki-laki” jawabku sekenanya karna aku kini salah tingkah didepan 3 gadis cantik.
“Oh nggak apa-apa mas, kita suka kok diperhatiin”jawab tiara, ia kemudian meraba-raba batang pennsku dari luar celana jins ku dengan tangan kirinya yang memang sedari tadi sudah mengeras.
“Ohh..” aku mendesah tertahan, saat tiara kemudian meremas penisku.

Kemudian ia melakukan tindakan yang lebih jauh lagi, ia melepaskan ritsleting celanaku, dan memelorotkan celana dalamku hingga penisku menyembul dibawah meja. Untung karena taplak mejanya panjang, jadi tak kelihatan oleh orang sebelah.
“ohhh…apa yang kamu lakukan tiara…hnggghkkk…kalllooo keliatan orang kan malu…” Tiara kemudian mengocok batangan penisku dengan tangannya yang terasa sangat lembut itu. Kemudian aku merasakan sesuatu yang basah menyelimuti penisku. Aku tak melihat dini di sebelah anna lagi. Ternyata dini telah berada dibawah meja, kini ia sedang mengoral penisku.

“ooohhkkkk….enakkkk” desahku tertahan karena takut ketauan.
Kemudian terasa kocokan pada penisku semakin cepat, dan aku merasa sesuatu akan meledak pada penisku.
“ooohhkkhhh….aku keluarrrrr” aku mengeluarkan lahar panasku dalam mulut dini yang tengah aktif dibawah sana.
Terasa spermaku dihisap sampai habis oleh dini. Kemudian tak lama dini pun muncul dari bawah meja, sambil menyeka bibirnya dengan jilbabnya.
“Kalian gila, gimana kalo ketahuan…??”
“Tapi enak kan mas? Itu hukuman karena mas berani-beraninya menatap kami seperti tadi” jawab anna.
“Tapi ini baru hukuman pertama mas, mas ronnie harus ikut kami” sambung dini.

Kemudian setelah selesai membayar, tiara menarik tanganku dan mengajakku ke parkiran tempat mereka memarkir mobil merah mereka. Mobilnya cukup bagus. Sepertinya mereka ini anak-anak orang kaya. Aku masuk dalam mobil mereka. Didalam perjalanan, mereka mempreteli pakaianku didalam mobil, hingga aku telanjang bulat, tanganku diikat mereka ke belakang. Mereka memainkan penisku hingga kembali mengeras sempurna. Aku tak bisa membayangkan apa yang bakalan mereka lakukan kepadaku. Aku berharap sesuatu yang enak dan nikmat tentunya.

Beberapa menit kemudian kami sampai di sebuah rumah yang cukup megah, sepertinya adalah rumah anna. Terlihat tak ada siapa-siapa di pekarangan rumah itu. Kemudian dengan keadaan terikat, aku didorong oleh dini dari dalam mobil, sambil memegang tali ikatan tanganku. Kemudian anna menarik penisku dengan tanganku seperti menarik belalai gajah, Agar aku berjalan mengikutinya. Kemudian aku sampai pada sebuah kamar, ikatanku kemudian dibuka. Dan aku didorang oleh anna ke ranjang yang sangat empuk. “aku duluan ya, kalian kan udah tadi” kata anna kepada dua temannya. Kemudian dengan sangat bernafsu, anna menerkam penisku seperti orang kelaparan, dan segera mengulumnya dengan kuat.

Sementara dini dan tiara bermain dengan bagian atasku. Tiara mengulum bibirku sedangkat dini menghisap-hisap puting ku. Aku benar-benar tak membayangkan kenikmatan yang ku peroleh ini. 3 orang gadis cantik berjilbab, tengah mengeroyokku. Aku benar-benar nafsu dibuatnya. Kemudian dini mengambil beberapa pil dan segelas air,
“mas minum ini” katanya padaku.
“untuk apa ini?” tanyaku singkat,
”udah mas diminum aja” jawabnya.
Aku menenggak pil-pil itu sekaligus. Beberapa menit kemudian aku merasa sangat bertenaga. Mungkin itu adalah obat kuat.

Kemudian aku melihat anna telah menurunkan celana dalamnya, dan sepertinya sudah tidak tahan lagi. Kemudian dini dan tiara memegangi kedua tanganku
“Kenapa dipegang?” tanyaku,
“mas nggak boleh menyentuh kami, Cuma kami yang boleh menyentuh mas” kata tiara sambil kemudian mengikat kedua tanganku di tepi ranjang.

Anna kemudian naik ke ranjang, dan menggangkangi penisku. Dini dan tiara kemudian menggenggam penisku dan mengarahkannya pada vagina anna. Anna kemudian menurunkan pantatnya yang bulat, tanpa kesulitan penisku yang cukup besar yang berukuran 17 cm dan diameter 5 cm masuk seluruhnya dalam vagina anna yang sudah basah kuyup itu.
“ooohhh besarr sekali….enakkkk” kemudian tanpa menunggu lagi anna menggenjot penisku dengan kecepatan tinggi.
Sampai tubuhnya menghentak-hentak dan jilbabnya berkibar-kibar.
“Hohhh…hooo…ooohhggkkk anna….enak…sempithh….” racauku sambil menikmati goyangan dan jepitan serta lumatan liang vagina anna yang sepertinya sangat terawat, karena terlihat sangat bersih dan bibir vaginanya yang berwarna pink.

15 menit anna menggoyang tubuhnya hingga ia orgasme dan tubuhnya mengejang.
“OOOHHHGKKK aku nyampeeee….” anna kemudian melemas dan tergeletak di sebelahku yang masih terikat, jepitan vaginanya yang terlepas dari penisku mengeluarkan bunyi ‘plop’. Anehnya aku masih belum merasakan akan orgasme.

Kemudian tiara langsung naik keranjang dan mengangkangi penisku, kemudian langsung mengarahkan batangan penisku yang sudah keras seperti baja dan telah memerah ke liang surgawinya.
“oooohhhhhgggjkk mass….besarnya, kerasnya….” jepitan vagina tiara terasa lebih sempit dan denyutannya terasa lebih kencang, sehingga penisku serasa di pijat dengan keras oleh liang kenikmatannya itu.

Kemudian tanpa menunggu lagi, tiarapun langsung menggenjot penisku dengan kecepatan tinggi. Dia memutar mutar pantatnya sehingga penisku terkocok sempurna dalam vaginanya, akupun merasakan kenikmatan tiada taranya. 15 menit tiara menggenjot penisku kemudian ia mengejang nikmat, mengeluarkan seluruh hasratnya pada penisku,
”OAHHHGDDHHHH….enaakkkkkk mass…anumu tebel sekali”.
Kemudian tiarapun ambruk dan segera digantikan oleh dini yang melakukan hal sama dengan tiara dan anna tadi. 15 menit dini pun memperoleh orgasmenya atas penisku.

3 gadis cantik itu telah memperoleh kepuasan dari penisku, tetapi aku sedari tadi belum juga orgasme. Aku hanya merasakan kenikmatan-kenikmatan luarbiasa dari jepitan vagina 3 gadis berjilbab itu tanpa pernah mencapai puncaknya. Kemudian mereka bertiga mengelilingi pensku yang masih berdiri tegak, mereka bertiga terlihat kagum dengan benda kejantanan ku itu.
“wah hebat sekali ni, belum keluar-keluar juga, kita apain ya an?” tanya tiara pada anna.
“kita kerjain aja, ntar mani-nya kita ambil ‘n bagi-bagi sama temen-temen”
Lalu merekapun mulai menjilat dan menghisap penisku sehingga aku merasakan kenikmatan tiada taranya. penisku dikerjai 3 orang gadis cantik berjilbab sekaligus.

20 menit mereka mengerjai penisku, aku merasakan akan meledakkan orgasmeku.
“wah dah kedut-kedut nih, cepet ara” tiara dengan sigap mengambil sebuah botol film dari lemari di sebelah kiri ranjang ranjang.
Lalu tiara memasukkan menutup lubang kencingku dengan botol tadi sambil mengocok penisku dengan cepat.
“OOOOORRGGKKKK akhuuuu kelluuuaaarhrhhh” ‘cret-cret’ sekitar 10 semprotanku memenuhi botol tadi sampai 3 per empatnya.
Cukup banyak spermaku yang keluar. Anehnya penisku tidak lemas setelah mencapai puncak kenikmatan pertama kali.

Mereka bertiga lalu, terus menggenjot dan mengerjai penisku hingga 10 buah botol film terisi penuh dengan spermaku. Aku pun lemas dan lelah dibuatnya. Mereka lalu melepaskanku dan mengembalikan pakaianku.
“makasih ya mas mani-nya stok kosmetik kita jadi banyak nih, n bisa dijual juga, Hehe” Aku kemudian diantarkan oleh sopir mereka pulang.

Sementara aku berlalu, terlihat mereka mengoleskan spermaku kewajah mereka masing-masing seakan-akan mereka memakai pelembab wajah. Lalu mereka juga meminum spermaku itu sambil melambaikan tangan kepadaku. Wah gila ni cewek-cewek, berjilbab, tetapi suka dengan sperma…tetapi ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan.

Tamat


 

Sumber : http://cerdes.blogspot.com/2012/11/cerita-dewasa-3-cewek-penggemar-sperma.html

Cerita Dewasa : Uni Gadis yang Kesepian



Jalan Malam - Cerita Ini adalah pengalaman nyata yang aku alami. Pengalamanku menaklukkan kakak iparku yang pendiam dan agak religius. Entah setan mana yang merasuki diriku karena aku menjerumuskan orang baik-baik kedalam neraka nafsu.

Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami. Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh.

Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius.

Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari.

Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua. Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.

Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang di daerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi. Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam.

Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.

Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit.

Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci. Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.

Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini.

Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.

Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang. Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang.

“E..ee…maaf Uni, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah ingin menutup pintu.
Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenangnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali lagi memohon maaf.
“Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumah ini,” kataku sambil berdiri di depan pintu mau menutup pintu.

Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata
“i…i…iya , tidak apa-apa….”.
Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku.

Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas mengetok pintu kamar Uni.
“Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu.
Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan.

“Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.
“Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku.
“Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.

“Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan.

Aku jadi nggak tega. Kudekati Uni dan kuberanikan memegang pundaknya seraya menenangkannya. 
“Sudahlah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.”
Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya.

Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja. Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan di dadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.

“Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku.
Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Dan usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. Kucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada putting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.

Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.

Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku.Uni masih diam.

Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher, perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil, turun lagi kebawah ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus sampai ke ujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.

Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba berteriak ,
” Ahhhhhhhh……..”

“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku.
Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..
”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya.

 Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung ku naiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobang surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.

Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme, gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya. Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang,
“Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak.

Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku.
“Jangan keluarin di dalam ….aku lagi subur,” suaranya tersengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.

 Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya.
“Baik Uni cantik, Andy keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras.
Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.

Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.

“Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.

Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni. Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.

“Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.” Cerita Uni sebelum kami sama-sama tertidur pulas.

Tamat

Sumber : http://cerdes.blogspot.com/2013/05/cerita-dewasa-uni-yang-kesepian.html

Jumat, 17 Mei 2013

Ngentot Mbak Tari Samping Kamar Kost


 Jalan Malam - Cerita ini bermula saat aku kuliah di Jakarta, dimana saat itu aku masi berusia 20 tahun dan sebut saja namaku Aji. Aku tinggal disebuah kost-kostan yang tidak jauh dari tempatku kuliah hanya sebuah kamar dan lansung kamar mandi di dalam.dimana cewek dan cowok diterima ngekost disini. Karena yang tinggal rata-rata para pekerja shif kadang aku jarang berjumpa dengan mereka.

Ada satu cewek yang kerjanya office hour tinggal disebelah kamarku sebut saja namanya Tari yang usianya saat itu kira-kira 26 tahun dengan tinggi 165 cm dan berkulit kuning langsat mempunyai body yang sangat bagus dan dadanya lumayan besar untuk ukuran gadis Indonesia.

Seperti biasa tiap aku pulang kuliah sebelum mandi aku duduk didepan kamar hanya dengan memakai handuk dan kaos dalam, menghabiskan sebatang rokok dan menunggu mba Tari lewat pulang kerja. Dari jauh aku melihat dia berjalan kearah depan kamarku karena memang kamarnya terletak paling pojok setelah kamarku.

“Sore mba Tari,baru pulang kerja mba ?” tanyaku ramah.
“Iya Aji” jawabnya juga ramah sambil tersenyum padaku.
“koq keliatannya cape banget mba ? lagi banyak kerja ya ?”
“iya nih aku lagi dikejar deadline kerjanya banyak banget,badannya pada pegel”

“Mmmh, ntar mau beli makan bareng ga mba ?”
“Engga kayanya Aji, aku boleh nitip aja ya ?”
“Ya boleh mba.apa sih yang ga buat mba hehehee..”
Sebelum masuk kekamarnya mba Tari memberiku uang duapuluhribuan dan nitip makanan untuk nanti malam.

Sehabis mandi aku beli makanan dan lansung kekamarnya ngetok pintu.tok tok tok
“Mba Tari…..”
Karena ga ada jawaban aku langsung buka pintu dan mendapati mba Tari terbaring ditempat tidur yang kepalanya masi dililitkan handuk kayanya habis mandi mungkin dia menunggu rambutnya kering tapi malah ketiduran dan kakinya masi belum dinaikin kekasur. Tanpa pikir panjang aku masuk dan menutup pintu lalu meletakkan makanan yang baru kubeli. kuangkat kakinya dan kunaikan ditempat tidur.

Perlahan mba Tari membuka matanya dan tersenyum padaku
“Kamu baik banget Aji” katanya dengan nada pelan.
”Ah gapapa mba, kasian aja mba nya kecapean, kalo mba mau aku pijitin kakinya ya ?”
“Ga usah, nanti ngerepotin kamu Aji”

Aku ga dengerin omongannya, seketika aku mengambil lotion dan mulai memijit kakinya, memang saat itu dia udah memakai celana pendek longgar selutut dan baju kaos rumahan. Aku mulai pijit jari-jari kaki mba Tari sampai ketumit. Baru sebentar kayanya mba Tari udah ketiduran pulas banget dan ada kayanya setengah jam aku terus memijitnya sampai dia terbangun lagi.

“Aduh Aji maaf ya mba ketiduran pijitan kamu enak banget” katanya aga malu.
“hehehee iya donk, kan aku udah bersertifikat dari departemen pijit-memijit” candaku padanya.
“iihh kamu bisa aja, ada loh 30 menit aku ketiduran tapi kamu mijitin aku terus ya?”
“iya mba biar mba bangunnya nanti seger kasian lagi banyak kerja, kalo mba mau aku pijitin betisnya sekalian ya ?” Tanya ku pada mba Tari.
“Kamu yakin gapapa ?”
“iya mba gapapa aku seneng bisa bantuin mijitin mba, lagian mba Tari juga enak mijitnya kulitnya halus banget”

Mba Tari hanya tersenyum dan lansung membalikkan badannya tengkurap sambil memeluk bantal, dan aku pun mulai memijit betisnya yang sangat indah itu. Saat itu aku ga tau mba Tari memasukkan tanganya kebelakang baju meraba punggungnya sendiri,sekilas aku lihat dia kayanya membuka pengait bra nya dan mulai tengkurap lagi.

Aku berfikir kayanya mba Tari udah ngasi lampu hijau buatku untuk memijit punggungnya dan saat itu terlintas aja dalam otak ku seandainya itu terjadi aku bisa dengan laluasa menyentuh kulitnya yang sangat terawat itu. Baru aja kepikiran kayanya dalam celanaku ada yang merespon dan lansung aja seketika celanaku menjadi sempit karena siotong udah berdiri duluan.

“kamu bisa mijitin punggung sama pinggangku juga ga Aji ?”
Seketika aja aku jadi kaget dia ngomong gitu,baru aja aku menghayal malah uda dikabulkan.
“ Eh oH iya iya bisa mba Tari” jawabku gelagapan.
“Pinggangku nyeri semua duduk seharian dikantor nih” katanya lagi.
“iya mba Tari aku pijitin sekalian aku juga tau titik-titik syaraf biar bisa aku acupressure juga”

Aku duduk menyamping disebelah mba Tari. Pertama aku deg-degan juga coba menaikan baju mba Tari keatas dan aku tertegun melihat punggungnya secara lansung karena sangat putih mulus dan tanpa cacat sedikit pun.

Mulai aku usap pinggangnya pelan-pelan naik keatas kepunggung dan benar aja dugaanku tadi dia udah membuka pengait bra nya. Saat aku mijit punggungnya kadang dekat pangkal lengannya jariku menyentuh pinggiran payudaranya dan saat aku mau memijit pundak dan belakang lehernya mba Tari seperti tau kalo bajunya menghalangi tanganku dan seketika dia malah mambuka bajunya sambil tengkurap dan tetap memeluk bantal dan mengempitkan payudaranya yang besar itu.aku udah bener-bener ga tahan rasanya karena siotong dalam celanaku udah keras dari tadi.

Karena udah seperti ini aku memberanikan diri naik duduk diatas pantat mba Tari yang bohai seperti orang menunggang kuda Aku mulai acupressure punggung mba Tari dengan menekan kedua jempolku dititik syarafnya.

Tanpa aku sadari rupanya penisku tepat berada ditengah-tengah pantatnya dan menekan sangat kencang. Bukanya marah mba Tari mulai memutar-mutarkan pantatnya supaya bergesekan terus dengan penisku. Aku tau dia udah mulai teransang dengan mengeluarkan erangan-erangan erotis dari mulutnya.
“mmmh oohhh enak Aji terusss ditekan lagiiii”

Seketika mba Tari membalikkan badannya sehingga aku yang tadi memegang punggungnya kini malah memegang kudua payudaranya yang besar montok dan mengacung keatas. Tanpa banyak omong kedua tangannya menarik kepalaku dan mencium bibirku aku pun membalasnya.kamipun berciuman. Tanganku yang tadi memegang payudaranya sekarang mulai meremas-remas dan memelintir kedua putingnya.

“Aji aku mau kamu mijitin aku sampai tuntas malam ini sayang” katanya sambil membuka celana dan celana dalamnya.
“Iya mba Tariku sayang” kataku juga sambil membuka semua pakaianku.

Penisku yang dari tadi tertahan dicelana sekarang bebas berdiri dengan kerasnya. Mba Tari keliatan senang dengan ukuran penisku yang lumayan besar panjang 17 cm dan diameter 4 cm.

Kami pun mulai berciuman lagi dengan posisi mba Tari masi dibawah, aku menciumnya dengan lembut tangan kiriku meremas kedua payudaranya bergantian dan kadang memelintir putingnya, tangan kananku mulai menjamah perutnya dan turun kepusar kebawah dan aku rasakan bulu halus diatas vaginanya lalu aku merasakan itilnya yang udah basah dengan lendir kewanitaanya, itilnya aku putar dan aku tekan dengan lembut.

“ooouuhhh oouuhhh ssshhhh nikmat banget sayang”desah mba Tari.

Ciumanku mulai turun menjalar kelehernya dan terus kebelahan dadanya aku mengecup putingnya yg kecil bewarna kemerahan itu lalu menghisapnya dengan rakus bergantian kiri dan kanan.seketika bulu romanya berdiri dan dia menggelinjang merasakan hisapanku diputingnya.

Setelah itu ciumanku turun kebawah lagi kepusarnya dan tanganku berusaha melebarkan kakinya selebar mungkin dan terpampanglah pemandangan indah mba Tari yang bertubuh bahenol itu sedang mengangkang pasrah dengan vagina yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus dan bibir vagina yang bewarna kemerahan. Bibirku mendekat kevaginanya aku kecup itilnya dan lidahku mulai menjilati benda kecil itu aku hisap dan aku pelintir dengan mulutku.

Mba Tari tidak kuasa menahan nikmat yang aku berikan, badannya terus bergerak dan pantatnya terus diputar-putar, mulutnya mengoceh tidak karuan. Tangan kiriku meremas-remas payudaranya dan tangan kananku mulai memasukkan jari kedalam liang vaginanya yang terus basah, mba Tari menekan kepalaku sangat kuat kearah vaginanya dan menjepit kepalaku dengan pahanya.

“oouhhh oouuhh mmmmmhhhh eeaaahhhhh”satu desahan panjang diiringi menyemburnya cairan vaginanya mba Tari orgasme tepat dimulutku .

Sekarang mba Tari mendorong badanku berdiri disisi tempat tidur dia berjongkok menghadap kearah ku dan tangannya mulai mengelus dan meremas-remas penisku setelah itu dia mulai menjilati penisku dari pangkal hingga ujungnya.

Tangan kirinya membelai kedua buah zakarku dengan lembut dan yang kanan memegang batang kejantananku, saat mba Tari mulai memasukkan penisku kemulutnya terasa sangat nikmat sekali, tangannya mengocok batang penisku pelan-pelan dan mulutnya terus menghisap dan menjilati kepala penisku dengan rakus. Dia coba memasukkan penisku kedalam mulutnya tapi cuma setengah karena mentok dikerongkongannya.

Saat yang dinanti datang mba Tari duduk mengangkang dipinggir tempat tidur tepat didepanku yang masih berdiri dia mengarahkan penisku kelobang vaginanya, aku mulai memasukkan kepala penisku kevaginanya pelan-pelan terasa masih sempit dan peret. Saat baru kepala penisku masuk aku menariknya keluar lagi sampe 3 kali biar terbiasa, tapi mba Tari yang gak sabaran malah mengunci pantatku dengan melingkarkan kedua kakinya dipantatku dan mau penisku dimasukkan semua.

Mba Tari meremas kedua bahuku gemas karena seperti aku mempermainkannya, aku coba menekan lagi pelan-pelan dan penisku udah masuk setengah mba Tari mendongak keatas menahan nikmat, aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan dengan satu tekanan kuat bleess penisku masuk semua sampai kepangkalnya,saat itu juga mba Tari berteriak kecil.
“Ooouucchhh” dengan mata terpejam.

Dimulailah permainan kami, aku menggenjot vagina mba Tari kadang pelan dan kadang kaya orang kesetanan, aku memaju-mundurkan pantatku diiringi irama penisku yang bergesekan dengan liang kewanitaannya, cairan vaginanya yang sebelumnya keluar jadi pelicin dan menimbulkan bunyi yang sangat erotis. Kami berdua bermandikan keringat memacu birahi yang udah sama-sama memuncak. Mba Tari mengusap dadaku dan meraba perutku yang rata.

“Badan kamu bagus sayang, pasti stamina kamu kuat” katanya.
“Iya donk sayang, aku kan rajin nimba air tiap pagi heheee” jawabku centil.
“ooouuchhhh puasin aku sayang”
“pasti sayangku, sepuas yang kamu mau sayang”

Mba Tari mencengkram bahuku kuat yang aku tau dia mau nyampe lagi dan aku lebih mempercepat ritme goyanganku.
“ooouchhh uuuhhhh ooouuchhh yeaaahhhh” erangan keluar dari mulut mba Tari disertai lagi dengan orgasme keduanya.
Aku mencabut penisku dari vagina mba Tari yang lagi-lagi udah basah sama cairan orgasmenya dan meminta dia balik badan menungging kearahku.

Mba Tari udah aga lemas kayanya tapi dengan senang dia menuruti kemauanku. Dari belakang dengan posisi menungging aku lebih bernafsu lagi melihat tubuhnya yang sintal ditambah dengan pantatnya yang besar basah oleh keringat, lipatan vagina yang sangat sempurna menyembunyikan itil nya didalam.

Aku arahkan kepala penisku kevaginanya dan mulai memasukkan kepala penisku pelan-pelan. Sambil memaju mundurkan pantatku aku mencengkram kuat kedua pinggang mba Tari membuat dia merintih dan mendesah membuatku semakin kencang memompa vaginanya dari belakang.

“oouuchhh ooouuchhhh mmmhhh enaakkkk sayyaaaanngggggg” katanya.

Lumayan lama dengan posisi menungging dan kayanya mba Tari udah mau keluar lagi dia mau ganti posisi dan memintaku berbaring lurus ditempat tidur dengan gaya women on top. Aku menurutinya sambil berbaring dan mba Tari langsung berjongkok diatas tubuhku sambil mengarahkan kepala penisku kevaginanya dan dengan satu tekanan blessss amblaslah penisku masuk semua kevaginanya, dia naik turun menghujamkan penisku keluar masuk divaginanya, goyangannya sangat erotis dengan sekalian memutar pantatnya kepenisku. Rasanya sangat nikmat penisku bagai diurut dari ujung sampe pangkalnya.

Tak lama akupun rasa udah mau keluar aku mempercepat gerakanku kevaginanya.
“Oouuucchhh mbaaa akuuu ma ma mauuu keluarr jugaa”kataku terbata-bata.
“iya sayang ooouuchhh aku juga mau keluarr lagiii ooouucchhh”kata mba Tari.

Diiringi teriakan kita berdua aku menekan penisku sekuat-kuatnya kelobang vagina mba Tari dan croott crooott croott croottt…. Spermaku tumpah semua didalam vaginanya dan mba Tari pun sama orgasme, cairannya keluar membasahi penisku. Seketika mba Tari lemas dan merebahkan tubuhnya diatas tubuhku dan aku menerimanya dalam pelukanku aku mengecup lama keningnya, tampak dia memejamkan mata dan puas sekali.

“Terimakasih banyak sayangku, aku puas banget malam ini” kataku pada mba Tari.
“Aku yang seharusnya terimakasih sayangku, kamu udah memenuhi keinginan ku minta dipijit sampai tuntas sama kamu, bukan itu aja kamu gentle banget setelah main lansung memelukku, mengecup keningku dan berterimakasih aku sangat bahagia” kata mba Tari.

“Wanita secantik mba pantas mendapatkan yang terbaik,dan aku sebagai lelaki wajib memberikannya”
“Ooohh Aji ku sayang, beruntung banget wanita yang nanti mendapatkan kamu, ga kaya cowok aku dulu main 2 menit udah KO duluan dan lansung tidur”
“Ah mba, ga perlu repot-repot mencari wanita itu, karena dia sekarang ada dalam pelukanku”
Mba Tari hanya tersenyum dan memelukku erat kita berciuman lagi sampai akhirnya tertidur. Dan saat pagi bangun kita mengulang permainan lagi. Setiap ada kesempatan kita main lagi tidak tau tempat tidak tau waktu, lagi dan lagi.

Tamat

Sumber : http://cerdes.blogspot.com/2013/05/ceritad-dewasa-mbak-tari-sebelah-kamar.html

Nasib Malang Ita Jilbab



Jalan Malam - Sungguh malang nasib Ita, mahasiswi yang berwajah manis dan bertubuh mungil itu harus mengalami nasib yang tragis. Dia diperkosa bergilir oleh teman kampusnya. Ita yang kuliah disebuah kampus di kota “p” memang memiliki kesempurnaan tubuh yang mampu memikat siapa saja dari kaum adam wajahnya yang manis,tubuh yang padat berisi, postur mungilnya serasi dengan sepasang payudara yang bulat dan tidak terlalu besar serta rambut pendek sebahu semakin menambah kecantikannya.sifatnya yang mudah bergaul memungkinkan dia banyak teman baik cewek atau cowok. Di kampus dan pergaulannya dia sering mengenakan jilbab, walau begitu jika sedang dirumah dia tak berjilbab dan berpakain santai seperti cewek kebanyakan.

Kejadiannya bermula pada hari sabtu siang ketika Ita baru saja pulang dari kampus dan hendak beristirahat. Tiba-tiba hp miliknya berdering.dilayar tercantum nama Doni.dia adalah teman kampus Ita.
“halo don, ada apa?”. sapa Ita.
“halo juga, ga aku cuma mau ngajak kamu belajar bareng dirumahku!” Jawab Doni.
“sama sapa aja?” Tanya Ita lagi.
“sama aku, Heri, Tio, Agus terus Evi, Ika sama Tika juga ikut”.jelas Doni.
Karna merasa ada cewek lain yang ikut akhirnya Ita pun mengiyakan ajakan Doni.

Sekitar pukul 3 sore dia menuju rumah Doni yang berjarak tak jauh dari kost-kostan Ita .dia mengenakan jilbab hitam serta kaus lengan panjang berwarna merah muda serta celana jeans yang makin membuat lekuk tubuhnya terlihat walau dia berjilbab. Berapa saat kemudian Ita sampai dirumah Doni disana sudah ada Agus, Tio dan Heri namun dia belum melihat ada cewek yang datang.
“eh kalian dah nyampe, mana Vivi sama yang lain?” Tanya Ita.
Mereka tak menjawab pertanyaan Ita. Agus langsung bangkit dan mengunci pintu sedangkan Tio, Heri dan Doni menghampiri Ita yang berdiri kebingungan.
“eh,apa-apaan ini? apa yang akan kalian lakukan?”. Ita mulai panik dengan keadaan ini.
“tenang sayang, kita akan bersenang senang sampai pagi!” Doni menimpali Ita dengan senyum yang aneh.

Sementara Tio dan Heri mulai menghampiri Ita dan memegang kedua tangan Ita .Agus langsung maju dan memeluk Ita dan memaksa memagut bibir mungil Ita. Tio dan Heri mulai bergerilya dipayudara mungil Ita yang menawan. Doni tak mau kalah dia memeluk Ita dari belakang tangannya bergerilya ke daerah selangkangan Ita, mengelus vagina Ita dari luar. Doni mulai mencari retsleting celana jeans Ita untuk membukanya. Ita tak bisa berbuat apa-apa karena kedua tangannya dipegang erat oleh Tio dan Heri.sementara Agus yan memagut bibirnya membuat dia susah bernafas.

Akhirnya Doni berhasil membuka celana jeans milik Ita dan menurunkannya sampai batas mata kaki.Doni kembali berdiri dan kembali meraba vagina Ita .kali ini dia langsung menyentuh vagina Ita melalui celah cd warna krem milik Ita .
“wah, mem3k kamu anget banget, jembutnya juga halus!”. komentar Doni.
Tio dan Heri tak mau kalah mereka mulai melucuti kaos yang dikenakan Ita, Agus pun berhenti memagut Ita untuk memudahkan Tio dan Heri membuka kaos Ita. Kini Ita berdiri dengan jilbab dan bh serta cd saja, dikelilingi oleh 4 pria yang menatapnya dengan buas seolah-olah siap menghabisi mangsanya.
“bener-bener mulus nih cewek, susunya juga montok”. komentar Heri.
Ita yang merasa risih langsung menyilangkan kedua tangannya untuk menutup payudara dan vaginanya.
“wah, jangan malu-malu gitu dong, kamu khan cantik”. timpal Tio.

Kemudian Agus mendekat dan memeluk tubuh Ita tangannya bergerilya dipunggung Ita untuk mencari pengait bh Ita. kemudian tanpa ragu-ragu Agus membuka bh hitam milik Ita. Semua pria menatap kagum pada payudara Ita yang ranum dengan pentil merah muda yang terlihat begitu segar dan menggoda. Tanpa komando mereka mengerubuti tubuh bugil Ita. Doni dan Agus berbagi payudara Ita sementara Tio melepas cd Ita dan mulai memainkannya dia menjilat dan membuka vagina Ita dengan kedua jarinya tak lupa dia juga menggosok klitoris mungil milik Ita.

Sementara Tio memeluk Ita dari belakang dan mencium bibir Ita dengan semangat. Beberapa kali mereka berpindah peran hingga semua mencicipi bibir, payudara, vagina dan pantat sekal Ita. Entah sudah berapa kali Ita orgasme, tubuhnya terasa lemas. Mungkin jika tak ditopang oleh Agus, Ita sudah jatuh lemas. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat yang semakin memancarkan aroma khas yang menggoda pria disekitarnya. Mereka sudah merasakan cairan vagina Ita yang manis dan gurih, sudah hampir 30 menit mereka menggerayangi Ita diruang tamu dalam posisi berdiri.hingga akhirnya Doni mengambil gelang besi yang terikat tambang.

Kemudian dia memasangkan gelang itu dikaki kanan Ita, kemudian Doni menarik tambang dan memaksa Ita yang lemah untuk melangkah. Doni membawa Ita ke kamarnya. Disana ada tempat tidur yang cukup luas. Kemudian Doni memasang gelang lagi dikedua tangan Ita kemudian mengaitkan dengan tambang untuk menggantungkan Ita. Kembali Ita akan diperkosa dalam keadaan berdiri. Kini kondisinya lebih parah karena tangannya terikat keatas yang semakin mengekspos keindahan tubuhnya. Ketiaknya juga menjadi daya tarik tersendiri

Sekitar pukul 02.00 dini hari, Agus terbangun dari tidurnya dia merasakan ada benda kenyal dan empuk ditangannya. Ternyata itu adalah payudara Ita yang masih terlelap. Agus memandang wajah Ita yang terlelap dengan jilbab dikepalanya. Betapa manis dan cantiknya wajah itu. Kemudian dia mulai meremas payudara milik Ita, tentu saja hal itu membuat Ita terkejut dan bangun dari tidurnya. Tak hanya itu, semua yang ada disitupun ikut terbangun bahkan Heri yang dari semalam jarinya berada divagina Ita langsung menyodoknya. Jeritan dan tangisan Ita pun kembali pecah.

“toloongg…jangaaan..saya udah cape…” rintih Ita .
Namun tanpa ampun mereka terus menggerayangi tubuhnya.bahkan mereka sudah bersiap untuk memperkosa Ita. Kali ini mereka akan main secara keroyokan. Dini hari memang waktu yang sangat menggairahkan. Mereka mengangkat tubuh Ita, sementara Tio sudah terlentang menunggu vagina Ita.
“ayo cepat masukin, kont0l gue pengen ngebor mem3knya lagi.” Perintah Tio.

Kemudian mereka memapah Ita kemudian mengarahkan vagina Ita ke penis Tio. Kemudian dari arah belakang Heri mulai mengarahkan penisnya ke pantat Ita, sementara Doni memaksa membuka mulut Ita dan memasukan penisnya kesana. Agus mengarahkan tangan Ita dan mengarahkan untuk mengocok penisnya. Mereka terus menggarap tubuh Ita dan mengejar klimaks masing-masing. Sepertinya mereka tak memperdulikan kondisi Ita yang lemas.

Kondisi pagi hari yang sepi menambah sensasi erotis dikamar itu. Selang berapa lama, Heri mulai mencapai klimaks disusul Tio, Agus kemudian Doni. Mereka saling bertukar posisi hingga akhirnya mereka lemas dan mengakhiri permainannya. Kini tubuh Ita kembali berlumur sperma dan keringat. Namun itu semua belum berakhir karena hari masih panjang dan esok adalah hari minggu. Jadi mereka masih punya banyak kesempatan untuk meniduri Ita .

Pagi akhirnya datang, mereka terbangun sekitar pukul 08.00. Rasa pegal dan lemas tentu melanda mereka semua, terlebih Ita yang menjadi pelampiasan keempat pria tersebut. Mereka menggendong Ita dan membawanya kekamar mandi Doni, karna ukurannya yang mewah dan cukup luas, memungkinkan mereka masuk semua kesana. Tio mulai memutar kran shawer, air dingin mengalir mengenai tubuh Ita membuat dia tersentak, mereka mengkerubuti Ita dan berebut untuk menyabuninya.

Jilbab yang dari kemarin melekatpun mulai dicopot, kini nampak jelas rambut pendek sebahu Ita yang telah basah, kemudian Heri mengambil shampo dan mulai mengkeramasi rambut Ita .Namun tak hanya rambut yang dikepala, rambut vagina Ita juga ikut dikeramasi bahkan disela aktivitasnya, Heri masih sempat meremas payudara Ita dan memagut bibir Ita, posisinya yang berada dibelakang tubuh Ita membuat penisnya menempel dipantat Ita yang sekal. Tak dapat dihindari lagi. Penis Heri pun mulai mencari lubang anus milik Ita untuk disodomi.

Dalam posisi berdiri Ita kembali mengalami pelecehan seksual,bahkan kini Agus mulai maju dan mengangkat kaki kanan Ita untuk kemudian memasukan penisnya kelubang vagina Ita .kini Ita diapit oleh dua orang pria dibawah siraman air yang dingin.setelah Heri dan Agus selesai, kini giliran Tio dan dino. Tubuh Ita lemas setelah beberapa kali klimaks, andai Tio tak menopang tubuhnya mungkin dia sudah ambruk tak berdaya. Tio mendapat anus Ita sementara dino mendapat vagina. Setelah masing masing mencapai klimaks, mereka mendudukan Ita dipinggir bath-up. Agus mengambil cukuran jenggot milik dino hendak mencukur bulu vagina Ita .

“ayo manis, dicukur dulu jembutnya biar tambah imut..hehehe..!” Kata Agus.
Heri dan Tio pun membuka kaki Ita lebar-lebar. Sementara dino mengoleskan krim disekitar vagina Ita. Kini Agus sudah siap untuk mencukur bulu vagina Ita. Ita yang nampak tak setuju mencoba menutup kakinya, namun peganan Heri dan Tio dikakinya begitu kuat hingga membuat usahanya sia-sia. Selang satu menit, Agus sudah selesai mencukur bulu kemaluan Ita. Kemudian mereka memapah Ita dan menepatkannya didepan cermin yang besar hingga membuat pantulan tubuhnya terlihat jelas.
“gimana cantik, bagus ga hasil karyaku?” Tanya Agus sambil mencubit vagina Ita yang kini plontos.
Lagi-lagi Ita hanya menangis dan meratapi nasibnya.

Sekitar pukul 09.00 akhirnya mereka selesai mandi, namun tak ada satu pun yang berpakaian. Semuanya masih bugil termasuk Ita yang kini juga sudah tidak mengenakan jilbab lagi, bahkan tubuh bugil itu dibiarkan basah oleh mereka. Karna menurut mereka, tubuh Ita menjadi semakin sexy. Dengan tubuh basah dan bugil, mereka membawa Ita ke dapur mereka ingin Ita memasak sesuatu untuk mereka. Akhirnya Ita memasak nasi goreng untuk mereka, disela-sela aktivitasnya memasak, mereka juga bergantian jongkok dibawah Ita untuk menjilati vaginanya dan memainkan klitorisnya dengan jari mereka. Tak jarang, ketika mencapai klimaks Ita merasa lemas dan hampir terjatuh. Heri dan teman-temannya juga bergantian mengemut payudara Ita .

Setelah makanan siap, mereka memapah Ita dan membaringkannya dimeja makan.Disekeliling Ita ditaruh berbagai lauk pauk, bahkan Heri menaruh ice cream di vagina, payudara dan perut Ita. Setelah itu, dia juga menuangkan susu kental manis disekujur tubuh Ita dari kepala sampai kaki. Tentu saja ini terasa amat menyiksa bagi Ita, karna dia harus menahan dinginnya ice cream di daerah sensitifnya. Namun tak demikian dengan ke empat pria yang ada bersama Ita, disela-sela mereka menikmati makanan, mereka juga menikmati ice cream serta susu kental manis yang berada ditubuh Ita .

“wah, ini ice cream terenak yang pernah gue rasain. Ice cream rasa mem3k!” Komentar Tio.
“apalagi ini, susu rasa susu hahahaha!” Sambung Agus yang sedang menjilati susu kental manis yang berada di payudara Ita .
Selesai makan,mereka mempersilahkan Ita untuk makan, namun kali ini menunya khusus. Mereka mencampur nasi yang akan dimakan oleh Ita dengan sperma mereka berempat.
“ayo, sarapan nasi campur peju pasti sehat!” Celoteh Doni.

Ita juga tak boleh turun dari meja,dia harus makan dalam posisi merangkak seperti anjing. Tentu saja Ita merasa terhina dan sedih mendapatkan perlakuan tersebut.
“tolong hentikan, kapan kalian akan melepaskanku?” Tanya Ita lirih.
Namun tak ada satupun yang menjawab. Doni dan Heri yang duduk disebelah kanan Ita langsung meremas payudara Ita yang menggantung dengan indah sementara Agus dan Tio dipayudara satunya lagi.

Setelah itu, Tio bangkit dan mengambil sesuatu dilemari es. Ternyata dia mengambil dua batang mentimun, langsung tia mengangkat satu kaki Ita dari samping dan memasukan batang mentimun itu kevagina Ita. Tentu saja hal itu membuat Ita kaget dan memekik.
“aaaaawww…..aaahhhh…..apa yang kalian lakukan?” Pekik Ita .

Kembali vagina Ita merasa amat dingin, dia juga merasakan sakit karena vaginanya yang masih kering dan tekstur timun yang tidak halus. Heri mulai tertarik akan hal tersebut lalu mengambil sebuah wortel dan langsung memasukannya keliang anus milik Ita. Sementara Ita yang belum menyelesaikan makannya dipaksa mengulum batang penis milik Agus. Sementara Doni menikmati kedua payudara Ita yang menggantung bebas. Setelah beberapa menit, cairan vagina Ita mulai mengalir, kemudian Tio mencabut timun yang berada didalam vagina Ita dan memaksa Ita untuk memakanya.
“ayo manis, rasakan mentimun rasa mem3k dan peju!” Perintah Tio dengan sedikit memaksa.
Tak hanya itu, Heri juga memaksa Ita untuk memakan wortel yang tadi dimasukan kelubang anus Ita.

Setelah selesai, mereka kembali berpindah tempat, kali ini mereka menuju keruang tengah. Agus yang menggendong Ita didepan tak mau kehilangan kesempatan dia memasukan penisnya ke vagina Ita dalam posisi berdiri dan berjalan. Payudara Ita bergesekan dengan dada Agus yang berbulu, sesampainya diruang tamu, Agus yang belum klimaks langsung memepet tubuh Ita ditembok kemudian dia semakin cepat menggenjotnya.akhirnya Agus klimaks juga dia langsung lemah dan menjatuhkan Ita dari gendongannya, Ita pun langsung duduk tak sanggup berdiri karena kaki yang sudah lemas.

Tio menyeret tubuh Ita dan disuruh melakukan oral sex kepada mereka semua yang kini sudah duduk disofa panjang. Tanpa pilihan Ita melakukan hal tersebut sambil terkadang juga disuruh mengocok batang penis mereka. Tak hanya dimulut, mereka juga mengeluarkan sperma diluar yang mengenai rambut, wajah, leher serta payudaranya.

Setelah selesai Tio mengangkat tubuh Ita dan mendudukannya diatas penisnya. Dia menggenjot dengan penuh semangat, payudara Ita yang berguncang membuat Tio gemas kemudian meremasnya dan terkadang menggigit puting Ita .
“aw…sakiiiitt….!” Rintih Ita yang merasa Tio meremas payudaranya begitu keras.

Setelah klimaks, Ita harus melayani Heri dan Doni semetara Agus sudah mendapat jatah pertama. Setelah selesai semua, Ita pun lemas tubuh bugil dan mungilnya kini tergolek lemah dikarpet, tubuhnya penuh dengan sperma dan bekas merah, terutama dibagian payudaranya. Merekapun terus menggilir Ita sampai malam, kadang diruang tamu, didapur, tangga dan berbagai tempat dirumah itu.

Mereka juga sempat mendandani Ita menggunakan seragam smu, karna tubuh dan wajahnya yang imut Dia masih terlihat pantas mengenakan seragam smu. Sementara mereka berempat berperan sebagai gurunya. Ita kembali digenjot bergilir dengan kemeja putih dan rok abu-abu masih melekat pada dirinya.setelah cukup puas memperkosa dan menyiksa Ita, akhirnya mereka mengantarkan Ita kembali ke kost-annya. Sejak saat itu, mereka bebas menikmati tubuh Ita dimanapun kapanpun. Bahkan mereka sempat mengeroyok Ita di toilet kampus. Ita pun harus siap melayani mereka baik semua ataupun perorangan. Itulah sekelumit kisah wanita cantik nan imut yang mengalami nasib tragis.

Sumber : http://cerdes.blogspot.com/2012/11/cerita-dewasa-nasib-malang-ita.html