Pages

Selasa, 25 Juni 2013

Tubuh Perawat yang cantik

Cerita Dewasa Ngentot kali ini menceritakan kenikmatan serang perawat dengan bule seperti kami kutip dalam Cerita ngentot perawat, Ngentot perawat, cerita ngentot dengan perawat, cerita perawat ngentot, cerita panas ngentot perawat seksi, Langsung aja deh kita nikmati sama sama alur ceritanya..

Pengalaman sex saya biasa saja. Sebelum menikah dengan suamiku Satya, aku pernah melakukan hubungan sex dengan pacar pertamaku. Karena aku seorang perawat RS, maka aku mempunyai pengalaman melihat dan memegang berbagai macam kemaluan lelaki, sebab saat aku memandikan pasien, maka mau tak mau dan suka tak suka aku membersihkannya. Dan kuakui sebenarnya aku mempunyai libido yang di atas rata rata, sebab kalau aku memandikan pasien, sering aku jadi terangsang sendiri.

Setelah menikah aku hanya berhubungan dengan Satya, namun kuakui, aku pernah melakukan beberapa kali bercumbu sampai dengan oral sex dengan 2 orang dokter yang baik dan kami saling bersimpati. Ada keinginan untuk sampai dengan hubungan sex sesungguhnya tapi sungguh aku dan kedua dokter itu hanya sampai dengan oral saja. Dengan oral kami sama-sama mencapai orgasme walaupun bukan orgasme genital, tapi cukup memberikan kepuasan bagi kami masing masing.

Keadaan berubah, saat aku bertugas di VIP dan mendapatkan seorang pasien yang sangat simpatik, walaupun sebenarnya awalnya aku kurang suka karena dia adalah seorang pria hitam asal Nigeria yang mondar mandir antara Jakarta dan Lagos. Orangnya pendiam tidak banyak bicara, mungkin karena banyak menahan sakitnya. Tubuhnya timggi besar, kulitnya hitam, tapi kelihatan terawat tubuhnya. Dia dirawat disebabkan terserang sakit radang usus yang cukup akut, sehingga selama lebih dari 2 minggu tidak diperkenankan dokter untuk turun dari bed dan dua minggu berikutnya setelah dioperasi baru dinyatakan sembuh total.

Selama 5 minggu lebih, hampir sepenuhnya aku yang merawat. Aku ditunjuk oleh dokter kepala untuk merawatnya karena dari semua perawat senior hanya aku yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Aku dibebaskan dari tugas-tugas lain dan berkonsentrasi sepenuhnya pada pasien VIP ini.

Pada awalnya tidak ada yang aneh, hubungan kami hanya sebatas antara perawat dan pasien. Pasien yang bernama Siof ini hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan dialek Afrika. Pada awalnya agak sulit juga aku menangkap maksudnya.

Singkat cerita aku merawatnya dengan tulus sebagai perawat. Selama minggu pertama tugasku tidak begitu banyak, hanya mencek selang infus, mengamati suhu tubuhnya, denyut dan tekanan jantungnya serta menyibin dengan pispot untuk buang air. Pada minggu kedua selang mulai dilepas, tugasku bertambah menyuapinya bubur sumsum cair dan membersihkan tubuhnya dengan memandikannya. Dia mulai agak banyak berbicara, bercerita tentang negerinya, bisnisnya dan keluarganya. Ternyata dia mempunyai seorang anak dan seorang istri. Dia pun menanyakan tentang aku. Tingkah lakunya benar benar kalem dan sopan, tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya bahwa orang Negro bertemperamen keras atau urakan.

Kejadian diawali ketika aku jaga malam saat Siof sudah dalam masa penyembuhan setelah operasi pemotongan usus. Aku diminta datang lebih awal seperti biasa untuk memandikan si Negro itu. Tidak seperti biasanya, kali ini penisnya sedikit ereksi saat aku bersihkan. Sebenarnya sudah terlalu sering aku melihat berbagai penis, tapi yang hitam legam baru kali ini. Apalagi ukurannya, saat tidak ereksi saja besarnya sudah melebihi punya Satya, malah sedikit lebih panjang. Saat aku perhatikan wajah Siof, dia tenang saja, tapi matanya terpejam seperti menikmati saat penisnya aku bersihkan.

“Thank’s a lot Rin” katanya berterima kasih setelah selesai.

Dan aku cuma tersenyum, senang karena pekerjaanku dihargai. Malamnya setelah tugasku menyuapinya makan malam dan tugas lain selesai, seperti biasa aku menemaninya kalau sedang tidak ingin menonton TV. Saat aku masuk ke kamarnya, Siof sedang membaca pocket book. Buku itu langsung diletakkan sambil tersenyum, dan seperti biasa aku duduk di sofa, tapi kali itu Siof meminta aku duduk di kursi sebelahnya. Aku pindah dan kutanyakan keadaannya seperti biasa. (Percakapan kami untuk seterusnya langsung aku terjemahkan dalam bahasa Indonesia).

“Saya merasa segar, tapi kadang-kadang masih sakit”. ujarnya sambil berusaha mendekatkan tubuhnya ke arahku, tapi aku larang untuk bergerak.

Akhirnya kami mengobrol kesana kemari dan dia bertanya, mengapa aku baik sekali terhadapnya, sebab kalau di negaranya perawat tidak sebaik aku, menurutnya. Tentu saja itu adalah tugasku sebagai perawat, karena dengan merawatnya sebaik mungkin, pasien akan lebih tenang dan diharapkan akan cepat pulih.

“Terima kasih, kamu telah membuat aku cepat sembuh” katanya tanpa ekspresi.
“Bukan aku, tapi obat dan semangatmu yang membuat kamu cepat baik” sahutku.
“Setelah aku sembuh nanti, bisa kita berteman?”.
“Apa mau kamu, orang kaya berteman dengan seorang perawat?”. Kulihat dia terkejut dengan ucapanku yang sekenanya.
“Berteman tidak ada kata kaya atau miskin, atau dibatasi dengan suku atau bangsa” katanya lirih, sambil meraih tanganku. Kubiarkan tanganku dielus tangan besar dan hitam itu. Kontras sekali kulihat dengan tanganku yang termasuk putih.
“Boleh aku cium tangan yang telah merawatku selama ini?”. Siof melirikku meminta persetujuan. Kubalas senyumannya dan mengangguk. Siof tersenyum dan mencium tanganku sambil memejamkan matanya.

Seterusnya kami teruskan mengobrol dan tanganku terus dibelainya. Jam 10.00 malam, kuanjurkan Siof tidur, dan dia mengerti. Tapi aku terkejut saat aku berdiri, ditariknya tanganku dan menarik wajahku. Aku terkejut dan jantungku serasa copot, tapi ternyata Siof tidak mengarah mencium bibirku, Siof mencium keningku sambil mengatakan terima kasih dan selamat malam. Kuucapkan selamat malam juga dan kubalas kutepuk-tepuk pipinya.

Dua hari setelah itu, ketika aku memandikan Siof pagi-pagi, saat aku masuk kamarnya ternyata Siof masih teridur. Sambil mempersiapkan peralatan mandinya, dia terbangun sambil mengucapkan selamat pagi. Dia bertanya, mengapa tadi malam tidak datang? Aku minta maaf, karena harus membuat laporan para pasien.

Seperti biasa kami mengobrol sambil aku memandikan raksasa ini. Tapi aku kembali terkejut, ternyata kali ini ******nya dapat ereksi penuh. Aku tercengang dengan ukurannya, dan saat aku bersihkan lipatan di ‘kepala’ (Siof tak disunat), terasa semakin keras, rupanya Siof menikmatinya. Kuperhatikan nafasnya semakin memburu karena terangsang, dan lirih kudengar tarikan panjang nafasnya sambil mendesah.

Setelah selesai dan aku akan keluar ruangan, diraih dan diciumnya tanganku serta sekali lagi aku ditarik dan kali ini selain keningku, pipiku juga diciumnya. Aku tersenyum dan kubalas ciuman di pipinya.

Setelah kejadian itu kami semakin dekat rasanya. Hari berikutnya sama seperti sebelumnya, tapi pada hari ketiga setelah kejadian itu, aku sengaja membawa penggaris, aku ingin mengukur panjangnya, penasaran rasanya. Penggaris aku siapkan dan aku masukkan pada buku status pasien.

Seperti biasa, pagi pagi jam 5.00 aku siap memandikan Siof. Dan kali ini dia sudah bangun dan sudah semakin sehat. Kembali saat aku bersihkan di balik kulit kepala ****** yang tidak disunat itu, terasa semakin keras, sengaja aku kocok perlahan supaya lebih maksimal. Dan saat saat dia memejamkan matanya, diam-diam aku ambil penggaris yang sudah aku siapkan. Tapi rupanya Siof memperhatikan tingkahku, dia tersenyum lebar hingga aku sedikit malu dibuatnya.

“Berapa senti Rin..?” katanya masih tersenyum.
“23 senti” jawabku malu, aku benar benar malu.

Sambil meletakkan penggaris, tangan kananku tanpa sadar terus mengocok pelan-pelan, dan diremasnya lenganku sambil berdesis-desis menikmatinya. Ada rasa kasihan juga, setelah kurangsang ternyata dia terangsang berat. Maka tanpa pikir panjang, aku teruskan membelai dan mengocok dengan busa sabun yang semakin banyak. Dan hanya dalam beberapa detik, lenganku dicengkeram kuat dan menyemburlah sperma Siof sambil berdesis tertahan panjang menahan kenikmatan.

Banyak dan sangat kental sperma yang keluar. Melihat pemandangan itu aku jadi horny juga rasanya, dan aku merasakan celanaku basah. Cepat-cepat aku bersihkan semua, karena aku takut ada orang masuk ke kamar ini. Sebelum aku keluar, Siof sempat mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih Rin, kamu baik sekali” ujarnya sambil membelai-belai tanganku. Aku balas dengan anggukan dan senyuman. Diraihnya wajahku dan diciumnya pipiku dan kali ini bibirku dikecupnya, walaupun hanya ujung bibirku dan hanya sesaat.

Sempat dua kali lagi aku mengeluarkan pejunya sebelum akhirnya dia sudah dapat mandi sendiri. Namun kejadian berikutnya adalah dua hari sebelum Siof keluar rumah sakit.

Pada malam itu seperti biasa dan saat itu tidak banyak laporan yang kubuat saat aku jaga malam dan aku menemaninya sebelum tidur. Saat aku masuk kamarnya dia membaca buku di sofa panjang. Kami mengobrol banyak, tentang waktu dia kuliah di Inggris, tentang anaknya dan akhirnya obrolan sampai di momen saat aku mengeluarkan spermanya. Aku katakan bahwa aku kasihan dengannya saat terangsang berat saat itu dan sekali lagi dia mengucapkan terima kasih.

Setelah waktunya tidur, aku bimbing dia untuk ke tempat tidur. Namun dia tidak langsung ke tempat tidur, tapi malah hanya pindah duduk di sofa tunggal. Aku berdiri dihadapannya. Siof menengadah memandangku sayu. Dengan nada bergetar, dia memintaku untuk mencium, sambil menunjuk kemaluanku. Aku bingung untuk menolaknya, takut tersinggung, kalap dan marah. Belum aku menjawabnya, tangannya sudah menyusup ke dalam bajuku mengusap paha luarku. Dan makin ke atas akhirnya menurunkan CDku. Tersentak aku, tapi aku tanpa berpikir panjang malah membuka kancing baju seragamku bagian bawah, aku pikir dia hanya akan mencium sesaat saja.

Terlepaslah CDku dan disibakkannya bajuku. Aku terdiam mematung. Tapi aku pasrah saja dan saat bibir kemaluanku tersentuh, semakin bergetar tubuhku. Akhirnya aku malah merapatkan kemaluanku ke bibir Siof dan kuangkat satu kakiku di sandaran tangan sofa. Dan tanpa sadar aku mulai menggoyangkan pinggulku, supaya Siof lebih leluasa menciumi nonokku dan akhirnya aku pun malah dapat menikmati.

Semakin kuat kurasakan lidahnya menari dan menjelajahi seluruh lekuk nonokku. Aku merasakan cairan epirtelku semakin deras seiring dengan rangsangan yang semakin kuat, semakin nikmat lidah yang sesekali menyelinap ke dalam. Kuelus elus kepala Siof dan akhirnya tubuhku mengejang dan kurapatkan kepala Siof. Dan rupanya Siof tanggap bahwa aku akan mencapai puncak. Orgasm. Maka dihisapnya klit-ku kuat-kuat serta ujung lidahnya cepat sekali menggelitik itilku. Nikmat sekali rasanya.

“Uuhh.” lenguhanku tertahan. Kurapatkan kakiku dengan tubuh mengejang.

Setelah Siof selesai mencumbu nonokku, aku lemas dan kurebahkan tubuhku sesaat di bed pasien. Aku minta supaya ******nya jangan dimasukkan, Siof memaklumi dan seluruh sisa cairan lendir birahi yang masih ada di sekitar nonokku dibersihkan dengan lidahnya. Oh enak sekali. Namun aku buru buru mengancingkan baju dan CD-ku kukantongi lalu aku segera meninggalkan ruangan inap Siof dengan lari-lari kecil.Esoknya aku sulit melupakan peristiwa tersebut, tapi nikmat juga untuk dikenang. Paginya seperti biasa aku kontrol. Dan dia sudah kelihatan segar, walaupun tubuhnya masih agak lemah. Terus terang aku ada keinginan dalam hatiku untuk menikmati barang besar dan panjang tersebut. Tapi tidak tahu bagaimana mesti memulainya, malu juga untuk memulai.

Ngentot Bersama Desti DI Kampus

Sebelumnya saya ingin berterima kasih pada seluruh personil Rumah Seks agar mau memuat ceritaku ini. Saya sudah lama bergelut dengan Rumah Seks, dari situ saya membaca banyak sekali pengalaman rekan-rekan seputar kegiatan seksnya. Terus terang selama saya membaca Rumah Seks, kesan yang saya dapat betapa bebasnya rekan-rekan melakukan kegiatan seks. Saya sempat menganggap mereka adalah orang-orang yang tidak bermoral, namun pandangan itu berubah setelah saya sendiri mengalaminya. Jadi, untuk meringankan beban perasaan, saya memberanikan diri untuk membagi pengalaman saya di Rumah Seks. Mohon maaf bila kalimat yang saya gunakan kurang enak dibaca, sebab saya memang bukan penulis handal. Selamat membaca.

Namaku Rendy (nama samaran, mohon maaf bila ada kesamaan), umur 22 tahun, tinggi 170 cm, berat 60 kg. Saya mahasiswa ekonomi jurusan manajemen semester 7 di sebuah universitas swasta di Jakarta. Aku tergolong anak yang biasa-biasa saja di lingkungan pergaulan kampus, maksudnya dibilang kuper tidak tapi dibilang anak gaul pun tidak. Aku anak bungsu dari dua bersaudara, yang berasal dari keluarga menengah atas. Di kampus aku dikenal oleh anak-anak cewek sebagai cowok pendiam, namun aku tidak demikian bila sedang berkumpul dengan teman-teman cowokku.

Aku memang agak sulit bergaul dengan cewek. Bila berhadapan dengan cewek, otomatis sikapku langsung kaku, pikiran buntu mau ngomong apa, jangankan ngomong, basa-basi pun aku sulit. Aku bingung mesti bersikap bagaimana. Tetapi yang aku perlu sangat tegaskan di sini bahwa aku sama sekali bukan homo! Sebab aku masih terangsang bila melihat cewek cantik apalagi memakai baju ketat lewat di hadapanku, sampai kalau cewek itu belum hilang dari pandanganku, aku belum mau melepaskannya. Hal itu sering menjadi beban pikiranku, aku berkhayal dapat memiliki cewek itu, namun untuk berkenalan saja rasanya berat sekali. Bila aku sedang birahi, tetapi aku tidak tahu harus menyalurkannya ke mana, aku suka melakukan onani. Hal itu sudah kulakukan sejak SMP.

Ternyata sifat pendiamku membuat cewek-cewek di kampusku penasaran, sepertinya mereka ingin tahu lebih banyak tentangku. Salah satu cewek yang penasaran dengan diriku adalah teman sekelasku sendiri. Namanya Desti, wajahnya cukup manis kalau menurutku, bodinya langsing namun tidak terlihat kurus, kulit putih, rambut lurus sebahu, dan bibirnya tipis. Dari informasi temanku, diam-diam dia sering memperhatikan tingkah lakuku. Namun biar aku lebih percaya aku ingin mengeceknya sendiri. Bila aku kebetulan sedang sekelas dengannya, aku ingin melihat sikapnya.

Dia kalau duduk sering di belakang, jadi aku sengaja mengambil posisi duduk di depan. Begitu kuliah berjalan 30 menit, dengan tiba-tiba aku pura-pura menoleh ke belakang ngomong dengan temanku sambil dengan cepat melirik ke arah cewek itu. Benar ternyata! Begitu aku melirik ke arahnya, dia agak gugup sambil cepat-cepat membuang muka. Kulihat wajahnya merah. Aku dalam hati geli juga melihatnya, namun kalau dipikir-pikir ini lampu hijau buatku. Kejadian itu berlangsung lama dengan model yang berbeda-beda, sepertinya dia memang ingin menarik perhatianku. Aku menjadi termotivasi untuk berkenalan lebih jauh dengannya.

Kemudian pada suatu hari aku mendapat kejadian yang seakan-akan aku memperoleh impianku. Saat kuliah usai pada pukul 19:00, selepas keluar ruangan aku pergi ke WC untuk sekedar mencuci muka. Tadinya aku ingin menunaikan shalat Isya, tetapi aku ingin melakukannya di rumah saja. Kebetulan WC terletak agak menyendiri dari gedung utama, soalnya WC yang di gedung utama sedang diperbaiki. Di sana tinggal beberapa orang saja yang sedang berwudhu. Selesai mencuci muka aku juga sekalian ingin buang air kecil, tapi pintu masih tertutup, berarti masih ada orang. Aku menunggu sampai orang yang tadi berwudhu sudah pergi semua, tinggal aku bersama dengan "seseorang" yang di dalam WC.

Setelah lama menunggu, terdengar suara kunci pintu dibuka, akhirnya. Begitu pintu dibuka, yang keluar ternyata Desti, cewek yang selama ini diam-diam suka padaku. Aku kaget campur girang, terus campur grogi melihatnya. Sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengannya. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Dia agak tersenyum malu-malu. Kok dia ada di WC cowok sih? pikirku. Kemudian aku memberanikan diri untuk memulai pembicaraan, walaupun sangat kupaksakan.

"Des, kok elo make WC cowok sih?" tanyaku.
"Ehh.. itu.. mm.. tempat cewek penuh semua, aku males ngantri. Lagian aku sudah kebelet banget sih.. he.. he.."
"Iya juga sih, lagian tidak bagus kalau ditahan, bisa penyakit," kataku sok-sok nasehatin.
"Eh sorry yah aku pengen wudhu dulu," sambil minggirin tubuhku yang kebetulan menghalangi kran air.

Setelah itu gantian aku yang masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil, sementara Desti sedang berwudhu. Rupanya Desti sudah selesai duluan sebelum aku keluar kamar mandi, soalnya sudah tidak ada suara apa-apa lagi. Aku kemudian keluar tanpa berpikiran apa-apa. Aku mendadak heran begitu melihat pintu tertutup, padahal tadi terbuka. Aku berpikir apa yang menutup pintu si Desti, tapi ngapain? Apa dia mau ngerjain aku, atau temanku yang suka iseng. Tapi tidak mungkin soalnya hari ini tidak ada jadwal kuliah yang bareng komplotan aku. Aku tambah heran lagi kalau pintunya ternyata dikunci. Lama-lama aku kesel juga, siapa sih nih yang reseh? Masa penjaga kampus jam segini sudah ngunci-ngunci segala, padahal mahasiswa masih banyak yang berkeliaran.

Hampir 10 menit aku di dalam WC sial itu. Aku berharap ada yang lewat, biar bisa minta dibukakan. Tiba-tiba mataku mendadak melihat ada satu pintu kamar mandi yang tertutup. Berarti ada orang dong, tapi kok tidak ada suaranya. Terus masa sih dia betah sekali di kamar bau pesing seperti itu. Sudahlah, aku tidak suka penasaran lama-lama. Dengan hati-hati aku dekati pintu itu, belum ada suara sedikit pun. Pikiranku sudah mulai curiga, bisa aja nih orang begitu selesai kencing "anunya" kejepit resleting, terus pingsan deh. Aku aneh-aneh aja yah, sudah situasi seperti itu masih punya pikiran konyol saja, dasar.

Begitu sampai di depan pintu, tanganku sudah mau ngetuk, tiba-tiba dalam hitungan detik pintu terbuka dengan cepat. Aku langsung kaget setengah mati, bukan soal pintu yang mendadak kebuka, tapi siapa yang ada di dalam kamar mandi itu. Sebab yang kulihat adalah ternyata si Desti dalam keadaan telanjang bulat sambil senyum-senyum ke arahku. What the hell is going on?

Aku masih terbengong-bengong dengan pemandangan yang disiarkan secara langsung itu. Tanpa sadar aku mulai melangkah mundur sambil mataku menyapu seluruh bagian tubuh Desti. Emang sih, aku tidak mau munafik, walau bagaimana pun aku akui bodinya bagus banget. Kulitnya putih mulus, langsing, dadanya proporsional sama badannya, putingnya masih berwarna pink, sementara yang paling aku suka, bagian kemaluannya mulus, tidak ada bulu sama sekali. Aku memang suka sama cewek yang bulu kemaluannya dicukur, aku tidak begitu nafsu sama kemaluan yang berbulu lebat. Belahan kemaluannya juga kelihatan bersih, tidak hitam seperti cewek lain kebanyakan. Pasti dia juga suka merawat bagian vitalnya itu. Bersih juga nih cewek.

Aku sama Desti masih saling tatap-tatapan. Tidak ada yang berani ngomong. Suasana benar-benar hening. Kemudian entah keberanian dari mana, aku mulai mendekati dia lagi, tapi perlahan-lahan. Mata Desti masih memandang mataku dalam-dalam, sambil lidahnya menjilati bibirnya sendiri. Gila, nih cewek sepertinya sudah nafsu banget, pikirku. Melihat aku sudah berani mendekat, dia juga mulai melangkah ke depan. Akhirnya aku benar-benar berhadapan langsung sama cewek manis plus bugil. Kami masih belum berkata-kata sama sekali. Cuma mulut Desti kelihatan mulai terbuka seperti ingin bilang sesuatu. Terus terang, aku lama-lama jadi terangsang juga kalau terus-terusan kayak gini.

Aku mulai mengelus pipinya, sambil membelai rambutnya. Dia kelihatan senang sekali, nafasnya sudah mulai memburu, sampai hembusannya terasa ke dadaku. Tanganku juga sudah mulai berani mengelus pantatnya yang mulus habis. Terus dia mulai mendekati wajahnya ke wajahku, bibirnya langsung mengecup bibirku dengan lembut. Untuk pertama kalinya aku dicium sama cewek. Jelas aku belum begitu mahir, jadi aku tidak membalas. Tapi lama-lama aku jadi menikmati ciumannya, secara reflek kubalas dengan mainkan lidahku ke dalam bibirnya. Aku mulai mengerti soalnya aku juga sudah pernah nonton BF, jadi saat kejadian itu berlangsung, aku sudah tahu apa yang mesti kulakukan, meskipun masih agak kaku.

Kami masih berciuman dengan cukup lama. Desti sangat menikmatinya dengan menghisap lidahku kuat-kuat. Aku juga mempererat tekanan bibirku. Sambil tetap berciuman tanganku mencoba untuk mengusap kemaluannya. Rasanya kenyal-kenyal lembek. Aku berusaha mencari klitorisnya, pas ketemu kuusap-usap dengan lembut. Desti mulai sedikit mengerang, sehingga ciuman kami terlepas.
"Hehh.. iyahh.. bener.. itunya.. teruss.." desah Desti keenakan.
Lama juga aku mengusapi kemaluannya. Tanganku mulai merasakan kemaluannya agak basah.
"Terus dong Ren.. kok diem.. sshshsh.." Rupanya Desti agak kesel tanganku berhenti mengusap.

Mulutku ganti menciumi lehernya yang putih mulus. Aromanya bikin aku makin gencar melumat lehernya. Aku jilat, hisap, sampai kugigit sedikit. Desti menengadahkan wajahnya ke atas menahan nikmat. Tangannya mulai berani menggosok-gosok batang kemaluanku yang masih terhalang celana panjang. Diremasnya batang kemaluanku dengan keras. Sepertinya dia sudah tidak sabaran ingin mencoba punyaku. Sabar sayang.

Buah dadanya yang mengeras ke depan membuatku makin penasaran. Kuraba-raba buah dadanya, aku remas secara bergantian.
"Ahh.. sshh.. aduh.. duh.. pelan-pelan.. dong.. say.." Desti agak kesakitan.
Aku langsung minta maaf dan aku meremasnya jadi lebih lembut. Dia jadi senyum lagi. Puas meremas payudara, putingnya yang sudah tegak aku hisap sambil kukemut. Kusedot susunya sampai buah dadanya merah akibat kemutanku. Buah dadanya kelihatan mengkilat bekas jilatanku.

Dia mulai membuka bajuku, terus celana panjangku. Aku risih juga setengah bugil di depan dia. Akhirnya tanpa ragu-ragu dia meloroti CD-ku. Batang kemaluanku langsung mencuat tegak di hadapannya. Dia kagum memandangi batang kemaluanku yang tidak terlalu panjang. Dielus-elusnya batang kemaluanku dengan lembut, selembut tangannya. Dia masih mengagumi sebentar sebelum dimasukkan ke mulutnya. Dia mulai mencium-cium kecil batang kemaluanku sambil biji zakarku yang keleweran. Kemudian yang bikin jantungku berdebar, dia mulai membuka mulutnya sambil mendekatkan batang kemaluanku ke arah mulutnya.

Kemudian dia melihat ke wajahku sambil tersenyum, terus sedikit demi sedikit dia memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Baru setengahnya batang kemaluanku di dalam mulutnya. Sepertinya dia ragu-ragu. Aku kasih dukungan kepadanya dengan membelai-belai rambutnya. Dia mencoba memasukkan lebih dalam lagi batang kemaluanku.
"Slepps.." masuklah seluruh bagian batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Aku sudah tidak dapat lagi melihat barang kesayanganku, semuanya sudah tertutup oleh mulutnya.

Kemudian dia mulai menggerak-gerakkan mulutnya. Mulanya perlahan, lama-lama gerakannya makin cepat. Sedotan dan hisapannya sangat nikmat. Aku menahan geli yang amat sangat. Hampir saja aku ejakulasi di mulutnya. Tapi jangan! Belum saatnya. Aku masih ingin menikmati elusan dan kekenyalan dinding liang kemaluannya. Maka kukasih tanda agar Desti berhenti sebentar. Aku mencoba rileks sebentar sambil mempermainkan putingnya. Setelah yakin tak akan terasa keluar, kuijinkan lagi Desti melanjutkan kesenangannya. Sempat ada cairan bening yang keluar dari ujung batang kemaluanku, dan langsung dijilat oleh Desti.

Ngentot di Lift Kampus

bram : ayo geb.kamu gerah kan,aku aja ga malu nih…
aku : mmmm
bram : aku bukain ya *sambil mendesah di telingaku*
aku : ah kamu mah mmmmm
tanpa persetujuanku,dia kini membuka kancing kemeja ku satu persatu.aku menurutinya saja karena memang kemeja ku yang cukup tebal itu kini sudah cukup lepek karena basah keringatku saat itu.kini aku hanya memakai tanktop putih dan celana jeans yang membalut sekujur tubuhku.dia kini mulai menciumi daun telingaku sambil berbisik
bram : geb.kamu kok seksi sih.tau ga..
aku : tau apa
bram : aku sayang sama kamu..kamu sayang ga sama aku
aku : aku jg.tapi…
bram : tapi apa geb…
aku : mmmmm
kini kepalaku kusenderkan di dadanya yang bidang itu (karena memang dia jauh lebih tinggi dariku),dia menciumi tengkuk leherku dan tangan sebelah kanannya sedikit menyelinap masuk ke celana jeans biru ku itu.
bram : geb..
aku : apa bram
bram : aku sayang sama kamu,seksi.
aku : aaah
bibirnya masih mencumbui tengkukku,kini tangannya mulai naik dan meremas kedua gunung kembarku.dia meremas dengan gemas sekali,lembut dan terkadang memilin puting payudaraku sehingga aku mendesis kenikmatan.
bram : sayang,aku buka ya
aku : iya,baby
dia perlahan lahan mulai menyingkapkan tali tanktopku,dia turunkan perlahan karena tanktop yg kupakai saat itu memang agak ketat.setelah itu bibirnya turun dan menciumi perlahan hingga sampai pada tali bra ku.sembari dia meremas payudara ku,dia menggigit tali bra ku sehingga ikatannya kini terlepas,kedua tangannya menahan cup bra ku yang berukuran 32 itu,lalu dia melempar ke belakang bagian lift itu.lalu dia membalikkan badanku.kini kami berhadapan,dia mulai mendaratkan bibirnya di bibirku,ah ciuman yang sangat lembut,jauh lebih lembut ketimbang ciuman penuh nafsu dari pak handoko beberapa bulan silam.kami berciuman dengan sangat mesra sembari dia masih tetap memainkan payudaraku itu.sekitar 15 menit kami berciuman,kini dia berlutut di depan ku,dia meminta ijinku,dia ingin membuka celana jeansku.aku yang sudah dikuasai nafsu tentu saja menyetujuinya.dia membuka celana ku dengan cepat,begitu juga dengan celana dalam motif renda yang kupakai saat itu.kini aku sudah telanjang bulat di dpan pria yang aku sayangi sejak 2 bulan yang lalu tersebut.
dia terlihat sibuk mengelus pahaku yang putih mulus tersebut,sesekali dia meremas bokongku juga dan menepoknya seperti orang yang sangat gemas.kepalanya mulai mendekat ke arah selangkanganku.hidungnya kini terjepit di kedua sela pahaku.
bram : oh geb,aku sudah lama membayangkan ini.
aku : membayangkan apa?
bram : membayangkan kamu jadi milikku,trus aku suka ngebayangin badan kamu ini hehe
aku : huh dasar!
bram : agak dibuka pahanya,sayang
aku : iyaaa
kini aku mengangkangkan kakiku,tangannya kini mulai mengusap ngusap liang kewanitaanku sekitar 10 menit.aku mendesah dengan sangat dahsyat.terlebih aku melihat dia tersenyum manis melihat ku mendesah karena kenikmatan yang dia berikan.sekarang dia berdiri lalu membuka boxernya,aku tercengang melihat ukuran penisnya
aku : buset,bram
bram : kenapa,baby?
aku : itunya gede
bram : hehe sini dong deket deket
dia membimbing badanku untuk menempel dengan badannya,dan tanganku diarahkan ke penisnya yang besar dan berurat itu.dia berbisik
bram : sayang.kocokin
aku : mmm
bram : yang lembut ya sayang
kini aku mulai mengocok penisnya perlahan.badannya yang kekar itu mendekapku dan tangannya meremas pantatku sembari mendesah kecil karena kocokan yang kulakukan pada penisnya.kumulai kocok agak cepat
bram : ah ah ah,sayang pelan pelan,nanti aku keluarnya cepet
aku : iya sayang
tangannya kini memegang erat pundakku agar badanku sedikit menjauh dari badanku,dia menyuruhku untuk bersandar di sudut lift tersebut.dengan sedikit membungkuk,dia memegang penisnya dan mengarahkannnya ke vaginaku.
bram : geb,are you ready honey?
aku : yes,do it darl
aaaaah perlahan penisnya mulai masuk ke vaginaku.sensasi ini lebih dahsyat karena penis yang besar itu seperti menjebol pertahananku yang sangat sempit.sekitar 5 menit dia sepertinya beradaptasi dengan sempitnya vaginaku ini.setelah itu dia melumasi penisnya dengan air ludahnya dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku.dia mulai menggenjotku di sudut lift itu.tangannya mendekap erat punggungku dan aku merangkul badannya sambil mengikuti genjotan dari penisnya.sekitar 15 menit dia puas dengan posisi tersebut.kini dia meminta ku menungging ke arah pintu lift.kini dia menyodokku dari belakang.sambil memegang dan menarik tanganku,dia menggenjot vaginaku dengan sangat cepat hingga aku orgasme hingga 2 kali.suara gesekan antara buah zakar dan pantatku tak mampu diredam,begitu juga dengan desahan kami berdua.kami begitu menikmati persetubuhan yang tak direncanakan tersebut.puas dengan vaginaku,kini dia mencabut penisnya dan membalikkan badanku
bram : sayang,kamu isep kontol aku dong
aku : ah bersih ga tuh
bram : iya,baby!nih isep
kini aku masih dengan posisi menungging menghisap penisnya yang berwarna cokelat dan kekar itu.kacamataku sudah berembun karena keringat dan pengapnya udara lift tersebut di tengah persetubuhan kami,kubuka kacamata tersebut sembari menghisap penisnya.
bram : ah kamu cantik sayng klo ga pake kacamata.apalagi klo lg ngisep gitu hihi
aku : *tak bisa berkata apa apa karena penisnya masih di mulutku*
bram : yang,aku keluarin di mulut kamu boleh?
aku : *kucabut penisnya dari mulutku* ah gamau ah,nanti kan mau makan
bram : yaudah di muka kamu aja,kamu bawa tisu kan?
aku : huh,yaudah deh terserah kamu beb
bram : yaudah isep lagi sayaang
kembali kuhisap penis itu,tak lama setelah itu dia meracau
bram : ah ah aaaah sayang,aku mau keluaaar
kucabut penisnya dan benar saja,sperma nya muncrat dan membasahi sebagian muka ku,dan beberapa ada yang mengenai rambutku.dia kembali mengocok sndiri penisnya dan menyuruhku menghisap penisnya lagi.kuturuti saja agar dia makin senang.kami berdua sama sama duduk lemas di dalam lift itu,dengan sperma yang masih membasahi muka ku,dia mengambil tisu dan air mineral dari tasku dan membersihkan wajahku dengan tisu yang sudah dibasahi air mineral sebelumnya.setelah bersih,kami berciuman kembali,dan dia menyusu pada payudaraku sekitar 5 menit.
akhirnya kami memutuskan untuk berpakaian kembali (takut ketahuan tukang maintanance liftnya kalau sewaktu waktu datang).20 menit setelah kami berpakaian,akhirnya lift tiba tiba menyala,karena sudah dibetulkan oleh maintanance lift pihak dekanat dari lantai 1.
usut punya usut ternyata memang ada korsleting di bagian elektrik lift tersebut sehingga lift tersebut jadi error.pihak dekanat meminta maaf,kami berdua hanya senyam senyum saja karena apa yang sudah terjadi selama kami terjebak di lift tersebut.
akhirnya kami pergi dari situ dan dengan mobilnya kami berdua melakukan dinner di daerah sekitar depok tersebut.

Minggu, 23 Juni 2013

Cerita Seks Ibu muda berjilbab di Kapal



cerita kali ini pengalaman tentang ngentot ibu muda berjilbab yang tidak sengaja bertemu dalam perjalananku pulang saat menyelsaikan pekerjaan,simak ceritanya siapkan tisu sebelum basah yah
 
Ouugghh…. akhirnya usai sudah kegiatan yang menjemukan selama 2 minggu di sini…dan aku mo balik ke Jakarta untuk refresh neh…oh iya namaku Andi umur 30 tahun sekarang aku bekerja di perusahaan swasta, ciri2 tubuhkan yahh..untuk postur Indonesia udah cukup di perhitungkan neh..heheheh…

Besok aku mo pulang ke Jakarta setelah mengikuti kegiatan dari Perusahaan di Kota ini di ujung Timur Indonesia neh…aku mo naik kapal laut aja dech…karena selama ini kalau bepergian aku belum pernah naik kapal laut…so akan aku coba aja dech walaupun itu di tempuh dengan lama perjalanan 1 minggu…wahhhh…pusing juga neh…setelah membeli Tiket kapal laut kelas 1 aku langsung berkemas-kemas untuk persiapan besoknya berangkat.

Tiba saat nya aku menuju pelabuhan…setelah segala macam proses pemeriksaan tiket dan bercampur aduk dengan para penumpang..so akhirnya aku naik dan masuk ke kamarku yang kelas 1 dan tentunya kamar kelas 1 aku yang sendiri menempatinya…langsung aku bergegas membersihkan diri (mandi neh..) setelah mandi diatas…aku berjalan-jalan di Dek kapal sambil menunggu sebentar lagi kapal akan berangkat..wahhh..kalo selama 1 minggu diatas kapal tidak ada yang bisa bikin buat seger…jadi tambah pusing neh .”ujarku di dalam hati..setelah melihat-lihat sekeling kapal dan akhirnya aku berdiri di pinggiran kapal sambil melihat kebawah siapa tau aja ada yang bisa nemanin aku selama seminggu ini hehehhe..

Mataku tertuju pada seorang cewek muda berjilbab kira-kira berumur 21 tahunan bersama temannya yang kira-kira umurnya 15 tahunan lah dan sebelahnya di antar seorang lelaki yang kemudian kembali ke pelabuhan karena cumak mengantarnya…setelah itu mereka berdua naik ke kapal dan tak lama kemudian kapal berangkat meninggalkan pelabuhan dan lelaki itu melambaikan tangganya kepada adiknya itu…setelah kapal menjauh dari pelabuhan, hmmm aku mulai mendekati cewek muda itu dan mulai berkenalan…”nama ku Andi, aku tujuan Jakarta “ujarku. cewek itu sekilas melihat aku dan senyumnya mengembang di bibirnya yang tipis. Tak lama kemudian di berucap : namaku Lia’ ini temanku dan tujuan juga ke Jakarta”ucapnya. Akhinya kita saling ngobrol2 dan ternyata tadi adalah kakanya yang bekerja di kota ini dan Lia setiap 6 bulan sekali datang bersama temanya untuk melepas rindu sama sang kakaknya yang selalu membatunya. <cerita asli dr member ceritamemek.blogspot.com>

Besok pagi disaat waktu makan pagi aku melihat Lia bersama temanya sedang menuju ruang makan..aku melihat dari belakang…hmmmm berisi juga neh pantatnya, padahal sudah di tutupi gaun yang menutupi sampai mata kaki neh’ujarku dalam hati…langsung aku menemuinya dan kita makan bersama-sama 1 meja..sambil aku ngelirik ke arahnya…wow…sempat aku melihat bentuk payudaranya yang ditutupi oleh jilbab dan bajunya …lumayan mengkal neh…waduh jadi pikiran kotor neh…Lia, di kelas 1 juga yach”tanyaku…”tidak mas aku ambil di kelas 2 aja kok”jawabnya sambil senyumnya mengembang dari bibirnya yang tipis dan basah..”ooohhh kalo aku di kelas 1, abis sendirian aja sih…pengen tenang dan rileks aja”ucapku sekenanya.. Lia juga sendiri kok, dari tadi malam belum ada penumpang yang sekamar dengan lia, jadinya lia Cuma ditemani adikku aja neh’sahutnya..oh gitu yach…brarti aku bisa dong main2 ke kamarmu”tanyaku. “ bisa aja kok, kita khan di satu gang..tadi malam mas khan sempat keluar aku melihat kok”ujarnya…oh ya…aku mo cari rokok tuch semalam”sahutku lagi.

Setelah selesai makan pagi, kita bersama-sama jalan di koridor kapal sambil bercerita dan diiringi guyonan kecil-kecil..karena di luar koridor..angin cukup kencang…maka saat aku berjalan disampingnya…hmmm aku mencium bau wangi yang sangat harum dan melihat putihnya leher cewek berjilbab ini…oh seandainya aku dapat menidurinya…”bisikku di dalam hati.

Hari kedua belum terjadi apa2 diantara kami, namun setelah makan sore…iseng-iseng aku mengetuk pintu kamarnya “Lia, ini aku andi…boleh aku masuk,”tanyaku. Tak lama kemudian pintu terbuka dan muncul kepalanya yang ditutupi oleh jilbab seadanya dan menggunakan terusan daster…hmmm aku liat dia..tidak mengurangi kecantikan dan kemontokannya kok..”silahkan masuk mas,”ujarnya pelan…Maaf teman aku baru aja tidur” sahutnya. Dikarenakan kita nggak mau mengganggu adiknya, so kita duduk di satu tempat tidur yang lain…sambil bercerita..aku memandangnya ohhhh…semakin lama disini aku semakin tidak kuat menahan birahi ku..”ujarku didalam hati. Saat kita sedang bercerita..dasternya tersingkap sampai dengan lututnya..uppss.spontan aku mengatakan,”mulus sekali kakimu lia yah..pasti kamu rawat dengan baik dan secara sempurnanya,”ujarku sambil tanganku mengelus-elus betisnya…secara refleks..langsung dia menarik kakinya dari tanganku…sambil berujar..ah mas Andi bisa-bisa aja nih”senyumnya mengembang dari bibirnya yang tipis dan basah…namun aku tetap memegang betisnya dan bahkan menggeser kan tanganku keatas…ah Mas…jangan gitu ach…nggak enak neh…”sahutnya…namun aku tak berkata-kata lagi..langsung aku sibakkan dasternya sampai ke pahanya…dan langsung kuciumi dan kujilati pahanya…sluuurrrppp..Ohhhhhh Mass jangan dong…”ujarnya…namun Lia tidak menarik pahanya dari mulutku…tanganya malahan memegang kepalaku dan seolah-olah menekan – nekan …sluurrrppp…slururrpppp..ssshh hh…oh mas…jjaannn…gannn….”pekik lia pelan..namun aku tetap melanjutkan jilatanku sampai ke pangkal pahanya…dan secara cepat aku menarik celana dalam nya turun …dan sluuurrrppp ku jilati memeknya yang penuh dengan bulu-bulu…oohhhh…mas andiii….oohhh…”desahnya..kujil ati itilnya slururpp.sluruppp..shhhh…ohhh mass…aduuuhhh…ahhhh…jeritnya pelan…setelah sekitar 15 menit aku bermain lidahku di memeknya..langsung aku memberhentikan kegiatanku dan kuangkat kepalaku keatas…kulihat Lia memejam matanya menahan kenikmatan yang baru dia rasakan..ohhh aku liat begitu indah pemandangan didepanku..Ibu muda, cantik dan berjilbab menggunakan daster setengah telanjang sedang menanti kontol neh…langsung ku hampiri bibirnya yang sedari kemarin aku inginkan…sluuup..smmm…hmmm…kit a langsung bersilat lidah..tak lupa tanganku menggerayangi payudaranya…ohhh…mas..pintar sekali kamu,…ohhhh..achhh.. ku turunin lidahku menuju payudaranya dan ku gigit2 kecil dari luar dasternya…ohh..mass…cepaattt…n anti anakku bangun”bisiknya pelan…langsung tanpa ada yang perintah, kubuka celana panjang dan sekalian celana dalamku…upps…besar sekali mas punyamu”sahutnya….silahkan lia …apa yang kamu inginkan…”ujarku. Lia langsung menyodorkan mulutnya dan menghisap kontolku dengan mahirnya…ugghhhhff…Lia kamu pintar juga yach…sama suamimu juga sering beginian yach…mmrmmmrpp..nggak masss…jarang kok…setelah sekian menit..aku langsung memberhentikan isapannya pada kontolku dan langsung menaikkan dasternya tanpa melepas jilbabnya…dan Lia membuka kedua pahanya menanti kontolku memasuki dirinya…ayok mas..cepatan ohhggghh…pelan-pelan kutempelkan kontolku di permukaan memeknya…oufghhhh…baru aja kepala kontolku masuk…udah terasa nikmat…dooorong mas…enaeekkk mass…oughhhh…kudorong pelan-pelan masuk…dan bleeeeeeeeeesss..ughhf akhirnya masuk semua kontolku kedalam memeknya..kudiami beberapa saat..dan mulailah ku pompa kontolku di dalam memeknya…srooopp..croopppp…sle rrrrppp…ohhh…enak sekali memekmu lia…..iiyyyyaa…kontolmu juga enak mass….oohhh…terusin mass…. Aku sengaja tidak membuka jilbab dan dasternya…takut kalo temanku tiba-tiba bangun….teruuusss mass…yang cepatt…ooohhh…sruuuppp…sreettt …croooppp..celllelel ppp..belle…aku pompa terus memeknya sampai kira-kira setengah jam…kulihat Lia sudah mulai tanda-tanda mau keluar…oohhh mass…cepatannnn..lia udah mo keluar….sabarr yah..mas juga udah mau keluar yah…uggghh lia..kita sama-sama keluarin yah…ooohhhsllluuppp…oohhh…achh hh…akhirnya lia telah keluar dan semenit kemudian menyusul aku menyemprotkan air mani ku ke memeknya..crootttt..corroooot. corootttttt…uuffhhhh ..mas banyak sekali air manimu neh…setelah kita tenang…langsung lia ke kamar mandi membersihkan air mani ku yang mulai meleleh di pahanya…aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dan aku bilang minta maaf yah..bahwa aku kebawa nafsu sih…dia bilang nggak apa2 kok…sama dengan dia juga…aku mohon izin untuk kembali ke kamarku dulu dikarenakan jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

Besok pagi disaat waktu makan pagi, aku mengetok kamarnya…Lia…kita sarapan pagi yook”ujarku pelan..tak lama pintu terbuka dan lia telah siap dengan pakaian longdres panjang dan berjilbab…uugghhh cantiknya dia..dan menyilahkan ku masuk…anakku belum bangun neh”jawabnya..jadi gimana dong..kita tunggu bentaran aja yach”tanyanya..akhirnya kita ngobrol-ngobrol…ehh..udah sekitar setengah jam..temanku belum bangun juga neh..tau-tau kita malahan saling pegang-pegangan tangan…Lia kamu cantik sekali…”ujarku…ach mas ini..Lia biasa-biasa aja kok”ucapnya malu-malu…langsung ku susup lidahku ke mulutnya…hmmmmpppff…jangan ach mas…ntar anakku bangun lho” sahutnya..sebenntarr aja yach lia”ucapku memelas….hmmmm gimana yach “jawab lia… tanpa menunggu jawabannya…langsung kuciumi bibirnya yang merah dan basah itu…sluruurupp…hmmpfghh…oohhh. .masshh…langsung ku mainkan lidahku di dalam mulutnya..cuupppss…smshhsh…ooh h…tanpa membuka jilbabnya…langsung kunaikkan longdress nya….kuturunin celana dalamnya….oohhh…udah basah juga neh…memeknya…ssss..ssss mas….oohhh…..cepat-cepat ku balikin dia…aku pengen gaya nungging…ohhh mas….kuangkat kakinya satu….dan mulai kutusukkan kontolku ….ssss…oougghhh..blessss…sssss llreepp…mmrrpp oohhh mas…nikmat sekaliii…..liiaa…memekmu juga enaakakk….oougghhhaaa…ooohhh…y ang cepat mas…..kupompa kontolku…srooortkkk..sluururpp p…sreet…bellsss..ufg hhh…masss…enak sekali….hmmmm…iya …yyahh…oohhh..lia ayookk kita keluarin bersama-sama….ooggghh…mass…. aku mo keluarrrrr…oogghhrrr…ahhhhh….l ngsung badannya lia jatuh ke tempat tidur sambil tetap menungging membelakangi aku…dan tanpa menunggu lagi kutusukkan kontolku lagi…bleessssssssss….oohhhh masss…enakkk….cepattttaaannn…i iiiiyya lia..ooohh mas hampir keluar neh….oghhhsoohhhh…liaa….siiapp p…croootttttt…croott t…..crooott ughhh…tumpah ruah air maniku kedalam memeknya lagi…tak lama air maniku keluar…so temanku juga udah mulai bangun dan kita langsung bereskan diri…dan menuju ruang makan.

Selama empat hari kita selalu bercinta, namun lia tidak pernah telanjang alias jilbab dan bajunya masih menempel di badan…dan aku pun tak bermasalahkan itu…yang penting memeknya yang ranum hhmmmm…hingga suatu malam hari ke enam dan rencananya besok kapal kita sudah nyampe di Jakarta…aku sedang santai sambil tiduran di dalam kamar hanya mengenakan celana pendek…tok…tok…kudengar ketukan pintu kamar ku, “siapa yah” tanyaku…ini lia mas”jawab suara diluar. Serta merta aku berdiri dan membuka pintu…hmmm..kulihat lia hanya mengenakan daster panjang tanpa mengenakan jilbab…ohhhh..cantiknya dan putih sekali lehernya itu…semenit aku terpana di depan pintu…dan Mas…boleh aku masuk”tanyanya…langsung aku tersentak kaget…oh iya..ya silahkan lia”sahutku..ada apa ne lia, malam2 kesini”tanyaku…ndak neh aku mo nanya aja ..besok khan kita udah nyampe Jakarta, trus mas langsung pulang yah” tanyanya. Jawabku. Iya sih…soalnya lusa udah masuk ngantor…terangku kepadanya. Ooooohh..ya udah deh lia langsung pulang ke kampung aja dech..jawabnya. setelah kita ngobrol panjang lebar..Lia pamitan mo kembali ke kamarnya, dikarnakan jam udah menunjukan pukul 9 malam, namun disaat dia mo berdiri, ku pegang tangannya…dan kuciumi sambil ku jilati telapak tangannya sampai ke pangkal lengannya…oouuhhh mas…geli ahh…tanpa ku jawab…kujilati lehernya yang putih mulus itu…sluurrppp..slurppp…shhhh…s sss oohh mas…sluurrp.…kutelusuri lehernya yang jenjang…kadang kugigit-gigit kecil…oowhh…massss…ohhh..Lia aku ingin bersamamu malam ini”ujarku…dia diam sambil menundukkan kepalanya….hmmmmm..tanpa tunggu jawabannya..langsun ku gendong dan ku bawa ke tempat tidur…mulai kuciumi bibirnya yang ranum…rhmmmm..sluruppp….ssshhm m..ohssss… lia sungguh enak bibirmu..hhmmsfh..ku buka perlahan-lahan dasternya…oohhhh…ternyata lia tidak memakai Bh dan celana dalam…sluruuurpp…slururpp…hmmm m…langsung ku jilati payudaranya yang putih mengkal…sluuruppp..ohhhssss…ma sssnnn…stertuuuusss… ucapnya terbata-bata. Kutelusuri lidahku ke memeknya yang rimbun…sluruuupp..kujilati itilnya…oohhhhsss….langsung kubalikan badanku tepat kontolku di mulutnya ….slruuup…oougfhhh…hmmmsssllii pp…kontolku langsung diisapnya…sambil tak lupa kuhisap juga memeknya yang ranum ini…ohhh mas….aku udah nggak tahan….tuussuuukk mas….saabbarrr…lia…aku ingin malam ini berkesan sekali’ujarku….oohhsusss…kujil ati terus sampai terasa banyak lendir yang keluar dari memeknya lia…massssssss….langsung ku ubah posisiku…dan siap-siap kutusukkan kontolku ini…slleeeeerrpp.. blesssshh..oohhhhh..crororlkkk …crorokk..crokk..ohh mas..enak sekali… kuangkat kakinya yang satu sambil terus kupompa kontolku …smsmshhggoouuhhh…..mass… teruskan masss….ennaakkk…sroorkkk..coro rkk…setelah setengah jam..saat-saat aku mo keluar..langsung ku minta lia untuk berbalik dan kutusukan kontolku lewat belakang (gaya doggy)…oougghhhh…enak sekali memek mu lia.’’sahutku…blesss…blesss…ma ss…enakk.. ku pompa kontolku secara cepat….dan akhirnya…lia kita keluarin sama-sama yah…iiiiiyyya mass…ohhhuuu…sssss..hhhh massss…aaaaaaaaaahhhh..kuteria k agak keras…dan akhirnya air pejuku muntah juga kedalam memeknya…oh mas enak sekali…lia lemas neh”sahutnya…setelah beberapa menit..lia mohon pamit kembali ke kamarnya karena sudah tinggalin temanku 3 jam tuh..akhirnya aku juga tidur.

Keesokan harinya…kita berdua terlambat bangun pagi.. dan aku pikir lebih baik bersiap-siap aja untuk beberapa jam akan sandar di pelabuhan tanjung priok…saat aku lagi berbenah-benah..kudengar ketokan di pintu dan suaranya lia terdengar dari luar sana, Mas..udah siap-siapan yah..tanyanya. iya neh..sambil ku lirik dia membawa temanku…ayo masuk dulu..”jawabku..Lia udah siapin barang-barangnya yah”tanyaku…ya udah lah mas, maka itu kita kesini mo memastikan, siapa tau mas masih belum bangun…gara-gara semalam”bisiknya di telingaku….hhmmm lia…kamu itu makin menggemaskan aja”sambil ku colek pantatnya…wow…kelihatannya dia nggak pake celana dalam neh.”ucapku dalam hati…aku jadi pengen buktiin neh…tapi bagaimana yach…? Soalnya dia bersama temanku neh…dan sebentar lagi kira-kira 2 jam an udah mo nyampe di pelabuhan neh…waaahhh..aku jadi tambah panas dingin neh…kulihat lia menghempaskan pantatnya di tempat tidurku…temanku juga disebelahnya…Lia kamu kok tambah cantik yah, memakai jilbab dan terusan (longdress) itu”ujarku.. ahh mas ini pasti kalo ngebilang itu ada maunya yach”selidiknya sambil senyum… langsung ku jawab ; tau aja”sahutku. Sambil kubereskan pakaianku dan kumasukin ke dalam tas, ku lihat temanku udah mulai rewel neh…ndak tau kenapa yah..kali aja udah mulai ngantuk atau udah tau yah mamanya mo pikiran ngeres ? “mama..ari kembali ke kamar dulu yach…”Tanya temanku..mo ngapain ri…”anya mamanya, mo bobo bentaran aja…ngantuk neh…ohh ya udah…kalo gitu, ntar lagi mama nyusul…khan tinggal sejam lagi kita nyampe…ari bobo dulu yah ntar mama bangunin”sahut mamanya..langsung serta merta ari pamit ke kamarnya dan kututup pintu kamarku…..tanpa menunggu lama lagi…kuangkat longdress nya…oohhhh.. mass mo ngapain “pekik lia…hmmmmppp…betul yang kuduga..lia tidak pake celana dalam…pasti udah mo ngerasain kontolku lagi yah…langsung kujilati saja memeknya…sluuurppr..sluurprp…o ughhs…hmmmmss..masss …achhh…mass…setelah sekian menit langsung ku angkat kakinya satu di atas tempat tidur dan kutusukan kontolku ke memeknya…blessssss….srelllpp…. slleeeeeppp…bleessss ….ooouughhh…massssss….nikkmmaa ttt….sssss…cloopp.cl op..karena waktu yang terbatas…aku semakin cepat memompa memeknya.croooppp..cloppp..bun yi paha kita beradu…sluruuru…belssslsss..ss sshh..masss aku sungguh tidak bisass melupakanmu…ooohhh..liiaaa…mme mekmu sungguh legiiit…slreeepp..sloopp..cepa tan mas…langsung ku pompa lebih cepat lagi dan akhirnya…oooooohhhh…aaaaaaaahh hh lia…siaapp aku mo keluar…uuggghhh…croooot.crooto tt…croooot…pejuku keluar langsung mengisi rahimnya lagi…dan ooohhh mas…sungguh nikmat kontol dan air manimu itu “sahut lia..langsung tak lama pengumuman dari ABK bahwa setengah jam lagi kapal akan bersandar di Pelabuhan tanjung priok…serta merta kita berdua bergegas merapikan kembali pakaian dan lia kembali ke kamarnya dan aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lagi..sebelum aku mandi ku bilang sama dia; pake celana dalam mu yah, soalnya nanti bisa diliat orang dan takutnya nanti aku minta lagi neh”ujarku…dibalasnya lia dengan memegang kontolku…hmmmmm…kontol yang nikmat”ujarnya..

Kapal sudah berlabuh di pelabuhan dan kita berdua sudah tiba di dermaga dan saat nya kita berpisah..masing-masing dari kita memberikan alamat rumah dan berharap di lain waktu kita bisa bertemu lagi…lambaian tanganku menyertai kepergian lia dan temanku ke kampungnya…Oh lia…engkau memang birahi yang tak pernah padam…walaupun tubuhmu tertutup jilbab dan gaun panjang…namun kamu tidak bisa mempungkiri hatimu.

Sabtu, 22 Juni 2013

Mahasiswi Gila ngentot


Koleksi Cerita Dewasa.Aku dan temanku Romli adalah mahasiswa di sebuah kampus swasta di Jakarta.kebanyakan mahasiswa di kampus kami adalah perempuan,karena kampus kami mengkhususkan di jurusan ilmu komunikasi.sudah menjadi pemandangan sehari-hari kami melihat gadis-gadis belia berpakaian sexy lalu lalang di kampus.Romli sendiri suka ‘kegatelan’ ngedeketin cewe2 sexy di kantin,lengkap dengan rayuan gombalnya.sedangkan aku suka membayangkan melakukan hal2 ‘panas’ dgn gadis2 tsb.
kebetulan di kelas kami hanya kami berdua mahasiswa yg pria,sedangkan sisanya adalah wanita.ada 3 wanita yang cukup cantik dan sexy di kelas kami,sebut saja Putri,Indah,dan Agnes(masing2 berumur19-20 thn).Aku dan Romli cukup akrab dgn mereka bertiga,karena mereka agak berbeda dgn gadis2 yg biasa kami temui.mereka memberi tanggapan positif jika Romli bicara dan bercanda ttg hal2 nyerempet sex di depan mereka.kadang mereka hanya tertawa,atau kadang mereka senyum2 saja.
suatu ketika entah ada angin apa,Romli memiliki sebuah ide gila yaitu membuat film panas dengan 3 gadis tersebut di sebuah vila pada malam tahun baru.kontan aku kaget mendengarnya.mulanya aku pikir ia hanya bercanda,tp sepertinya dia serius.ini terbukti saat aku melihat Romli membujuk Putri,Indah,dan Agnes menginap di vilanya di puncak untuk merayakan tahun baru bersama.mulanya Romli gagal,tetapi dgn akal bulus dan rayuan2 gombalnya,akhirnya ketiga gadis itu mengiyakan.tidak lupa Romli mengajak aku.Belakangan penisku suka tegang melulu klo ketemu Putri,sudah begitu lamanya aku dan Putri sering saling tatap
mata tanpa sepatah katapun,jadi tentu saja tak kulewatkan kesempatan ini.gelora cintaku yang tak tertahankan pada Putri membuatku meminta pada Romli agar pada malam tahun baru nanti Putri eksklusif untukku saja,dan supaya adil akupun berjanji tidak akan coba2 menjamah Indah dan Agnes pada malam itu.
akhirnya hari yg dinanti-nantikan pun tiba.Aku dan Romli membawa handycam masing2.lalu kami pergi naik mobil menjemput Putri,Indah,dan Agnes.Putri seperti heran melihat kami bawa handycam.”Itu handycam mau dipake buat apa?”,tanya Putri.”Kami hanya ingin mengabadikan pesta tahun baru kita nanti,tp Romli ngotot mau bawa handycam sendiri.”,ujarku pada Putri.Aku sempet deg2an waktu ditanyain begitu sama Putri,tp untung saja ia percaya.kamipun pergi berlima ke sebuah vila di puncak.setelah tiba di sana,kami berlagak alim seperti biasanya agar gadis2 tsb tidak curiga.sengaja kami biarkan mereka tidur nyenyak malam
itu,sementara kami menyusun siasat sebelum tidur.
malam tahun baru pun tiba pd esok harinya.kamipun siap menggelar pesta setelah seharian jalan2 keluar dari vila.sambil menunggu tahun datang kami makan2,pertanda dimulainya operasi.aku dan Romli menyuguhi minuman (yg sebelumnya telah diberi obat perangsang) pada Putri,Indah,dan Agnes.merekapun minum tanpa curiga,malah mereka sempat minum bir segala.aku dan Romli
pun was-was menunggu efek obat bekerja.
sekitar 10 menit kemudian,efek obatpun mulai bekerja.ketiga gadis itu terlihat mulai berkeringat dan gelisah,bahkan mereka malah jd bersikap manja.akupun segera melancarkan aksi.kubawa Putri ke sebuah kamar di lantai atas.sejenak kupandangi kecantikan gadis itu,sikap manja gadis itu membuat nafsu birahiku meluap-luap.dgn segera aku meletakkan handycamku pd posisi yg pas dan tersembunyi.tanpa babibu lagi,kucium bibir Putri yang merah merona itu,sambil
tanganku menjamah-jamah bagian2 tubuhnya.Putri sempat berontak,tetapi krn aku terus memaksa iapun hanya bisa pasrah saja.”Kamu ini apa-apaan sih??”,tukas Putri padaku.”Maafkan aku sayang,tapi ini adalah bukti cintaku padamu.”,ujarku.Kupepetkan tubuh Putri ke dinding,lalu kulumat kembali bibirnya dengan agresif.
Aku mulai menciumi tubuh Putri,hmm wangi tubuhnya akan membuat pria manapun ingin menyetubuhinya.kuselipkan tanganku ke dalam kaos dan celana jeans Putri,seraya aku mulai menjamah payudara dan memeknya.Memek tsb sudah hangat dan basah krn pengaruh obat perangsang tadi,lalu kumasukkan jari telunjukku secara perlahan pd lubang vaginanya.”Ah..ah..ah”,itulah desahan Putri
saat aku menjamah memek dan payudaranya.Kemudian dengan perlahan aku mulai memeloroti pakaian Putri,mulai dari celana jeansnya,kaos,bh,dan celana dalam.Putri pun sudah telanjang bulat,terlihat payudaranya yang tidak terlalu besar tp cukup sexy untuk gadis sepertinya.
Kuletakkan dia di tempat tidur,lalu aku membuka celana dan mulai menggesekkan penisku pada memek Putri.Putri mulai mengerang-ngerang karena kegelian.Kupandangi memek Putri yg basah tsb dari dekat,lalu kujilat dengan lidahku.”Ah..ah…enak,terus2?,u jar Putri.”Kalo dedeku udah masuk memekmu dijamin jauh lebih enak deh.”,kataku pada Putri.Putri hanya tersenyum manis mendengar perkataanku.
Tanpa menunggu lagi aku mulai mencoba menancapkan penisku pada memek Putri.sebagaimana gadis perawan,memek Putri masih sangat sempit sehingga aku sempat kesulitan.pelumas yg ada sudah mulai mengering,sehingga aku terpaksa melakukan foreplay kombinasi(ngelumat bibir Putri sambil tangan kiri ngejamah puting dadanya dan telunjuk tangan kanan berulang kali masuk lubang vaginanya).saat memeknya mulai basah,kembali kutancapkan penisku.masih sulit masuk juga,tp setelah sedikit memaksa akhirnya bisa juga,walaupun akibatnya memek Putri jadi lecet & membuat Putri sempat menangis kesakitan.”Pelan2 donk mas,sakit nih.”,tukas Putri sambil ngeringis kesakitan.”Maaf sayang,tadi aku telalu semangat.Bentaran juga ilang kok sakitnya & brubah jadi nikmat,he he he.Siap ya??”,jawabku.
Aku mulai menggenjot penisku secara cepat,membuat Putri mengerang-ngerang sakit dan nikmat sekaligus dengan hebatnya. Putri pun mulai berteriak kencang krn aksiku,melihat itu aku bereaksi dengan mencium bibirnya dan kamipun saling melumat bibir.lumayan untuk menghentikan teriakannya.genjotan penisku semakin cepat dan Putri mulai mendesah-desah dlm kenikmatan.”Terus,terus mas,jgn berenti,enak bgt nih,ahhh…..”,ujar Putri.tangan Putri mulai menjambak rambutku,membuatku makin bersemangat.akhirnya aku mencapai puncak dan tanpa terasa spermaku sudah menyembur ke dalam memek Putri,hangat2 rasanya
menurut Putri.Kami berdua saling berpelukan di ranjang dengan mesra,sambil kubisikkan rayuan2 gombal pd Putri.”klo aku hamil nanti mas harus tanggung jawab yah??”,tukas Putri.”jangankan tanggung jawab,klo jd suami kamu sih aku juga mau kok.”,ujarku pada Putri.
Putri hanya tersenyum manis mendengar perkataanku.krn penasaran dgn apa yg dilakukan Romli skrng,aku pun bangun meninggalkan Putri di kamar utk mengintip Romli.Aku melihat Agnes sudah berbaring lemas diranjang,sementara Indah sedang menghisap penis Romli dgn mulutnya.Lalu Romli menyodok memek Indah dgn penisnya,membuat Indah mengerang dgn hebatnya.”Hebat juga Romli,udah ngegarap si Agnes masih kuat aja ngegarap si Indah.”,ujarku dalam hati.melihat itu live show tsb membuatku kembali bergairah,lalu dgn segera aku kembali pada Putri.”Dimana Indah ama Agnes,mas??”,tanya Putri padaku.”Oo mereka lagi ngelayanin Romli tuh.”,tukasku.
spontan Putri terlihat takut,berpikir bahwa Romli akan menggarapnya nanti.”Tenang aja sayang,malam ini kamu hanya milikku seorang.Ga akan
kubiarkan Romli menyentuhmu.”,kataku pada Putri.Kusuruh Putri bangun dr ranjang dan berdiri,lalu kupeluk dia dari belakang,seraya penisku menjelajah memeknya kembali.Kugenjot penisku sehingga pantat Putri bergerak naik turun,sementara tangan kiriku menopang tubuhnya dan tangan kananku mengelus rambut panjangnya yang hitam lembut.Tak lupa aku mencium dan mencupang leher dan tubuhnya.Putri sudah berkeringat dan menggeliat seperti cacing kepanasan saja.Spermaku kembali tersembur ke dalam memeknya.Kami lakukan semua itu selama kurang lebih 1 jam,lalu kamipun terbaring di ranjang krn kelelahan.Sejenak kami saling tatap mata tanpa sepatah katapun,lalu kami pun saling tersenyum.Sebelum tidur,tdk lupa aku mematikan handycam yg
dr td merekam adegan seksku dgn Putri.Tak terasa malam tahun baru berlalu dengan cepat sekali.
Esok paginya,aku bangun lebih dulu sementara Putri masih tertidur.Kubangunkan dia dgn maksud mengajaknya mandi.Kunyalakan handycam di kamar mandi,lalu kugendong Putri menuju shower.Kami pun mandi sambil berpelukan,lalu kami saling menyabuni satu sama lain dengan mesranya.Setelah kami berpakaian rapi,kami ke lantai bawah untuk ketemu dengan Romli,Indah,dan Agnes.”Ciee,ada pengantin baru nih di kampus kita.”,ledek Romli padaku.Aku hanya tersipu malu mendengarnya.Lalu aku dan Romli menjelaskan semuanya pada ketiga gadis tersebut.Mereka sempat marah dan takut jika videonya beredar ke masyarakat.Tetapi kami berhasil meyakinkan mereka agar tidak khawatir.Setelah berbenah,kamipun kembali ke Jakarta dan ke rumah masing2.
Setelah kejadian itu,aku dan Putri menjadi semakin dekat.Bahkan anak2 di kampus bilang kami berdua seperti perangko saja.Aku selalu memangku Putri saat jam istirahat.Tidak jarang kami bermesraan di kampus.Kami resmi pacaran sejak saat itu,bahkan kami berencana akan menikah tahun depan jika memungkinkan.Aku jadi sering berkunjung ke tempat kos Putri dan menginap disana,yah kalian tahu deh apa yg kami lakukan disana beduaan,he he.Namun nasib berkata lain untuk Romli,Indah,dan Agnes.Video cabul mereka tak sengaja tersebar ke masyarakat,sehingga mereka harus berhenti kuliah dan berpisah ke luar kota untuk menghindari polisi dan sorotan publik.Untung saja aku membuat video cabulku dgn handycam sendiri,sehingga sampai skrng video tersebut masih aman dari sentuhan publik.Oh Putri,bibir dan memekmu kutunggu
sumber:
http://toklobagus.blogspot.com/2011/08/mahasiswi-gila-ngentot.html

Memerawani Anak SMA Toge


Masih segar ingatanku saat aku gagahi pejar sma yang memiliki toket gede alias Toge. Pada cerita seks dibawah ini akan ku ceritakan bagaimana gadis SMA itu kujadikan budak pemuas nafsu birahiku. Payudara Toge milik gadis SMA itu membuat aku tambah bersemangat membobol lobang vaginanya. Berikut cerita dewasa selengkapnya.

Pagi itu, aku berangkat ke Bogor. Dalam perjalanan, aku mampir ke tempat salah satu klienku di daerah Tebet, untuk mengambil pembayaran proyek yang telah kuselesaikan. Setelah mengambil cek pembayaran, segera aku menuju tol Jagorawi. Sialnya ban mobilku sempat kempes, untungnya hal itu terjadi sebelum aku masuk jalan tol. Akibatnya, sekalipun aku telah memacu mobilku, baru sekitar jam 12.30 aku sampai di rumah Andi.

“Sialan lu.. Gue udah tunggu-tunggu dari tadi, baru dateng”. Andi berkata sedikit kesal ketika membuka pintu rumahnya.
“Sorry.. Gue perlu ke klien dulu.. Udah gitu tadi bannya kempes, mesti ganti ban dulu di tengah jalan”
“Anterin gue tambal ban dulu yuk.. Baru kita cabut” sambungku lagi.
“Bentar.. Gue ganti dulu ya”. Andi pun kemudian ngeloyor pergi ke kamarnya.

Sambil menunggu, aku membaca koran di ruang tamu. Tak lama Siska, adik Andi, datang membawa minuman.

“Kok udah lama nggak mampir Mas?”
“Iya Sis, habis sibuk.. Mesti cari duit nih” jawabku.
“Mentang-mentang udah jadi pengusaha.. Sombong ya” godanya sambil tertawa kecil. Siska ini memang cukup akrab denganku. Anaknya memang ramah dan menyenangkan. Kami pun bersenda gurau sambil menunggu kakaknya yang sedang bersiap.

Setelah Andi muncul, kami segera berangkat menuju tukang tambal ban terdekat. Setelah beres, aku membawa mobilku menuju sebuah bank swasta untuk mencairkan cek dari klienku. Antrian lumayan panjang hari itu, akibatnya cukup lama juga kami menghabiskan waktu di sana.

Saat keluar dari bank tersebut, jam telah menunjukkan pukul 14.00 siang, sehingga aku mengajak Andi mampir ke sebuah restoran fast food untuk makan siang. Di restoran itu, kami bertemu dengan dua gadis ABG cantik yang masih berseragam SMA. Yang seorang berambut pendek, dengan wajah yang manis. Tubuhnya tinggi langsing, dengan kulit agak hitam, tetapi bersih. Sedangkan yang satu berwajah cantik, berkulit putih dan berambut panjang. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, tetapi yang paling menarik perhatian adalah tubuhnya yang padat. Payudaranya tampak besar menerawang di balik seragam sekolahnya. Kami tersenyum pada mereka dan mereka pun membalas dengan genit.

“Wan.. Kita ajak mereka yuk..” kata Andi.
“Boleh aja kalau mereka mau” jawabku.
“Tapi lu yang traktir ya bos.., kan baru ngambil duit nih”
“Beres deh”

Andi pun kemudian menghampiri mereka dan mengajak berkenalan. Memang Andi ini pemberani sekali dalam hal begini. Dia memang terkenal playboy, punya banyak cewek. Hal itu didukung dengan perawakannya yang lumayan ganteng.

“Lisa..” kata gadis berambut pendek itu saat mengenalkan dirinya.
“Ini temannya siapa namanya” tanyaku sambil menatap gadis seksi temannya.
“Novi” kata gadis itu sambil mengulurkan tangannya. Langsung kusambut jabatan tangannya yang halus itu.

Aku dan Andi lalu pindah ke meja mereka. Kami berempat berbincang-bincang sambil menikmati hidangan masing-masing. Ketika diajak, mereka setuju untuk jalan-jalan bersama ke Puncak. Setelah selesai makan, waktu berjalan menuju mobil, kulihat payudara Novi tampak sedikit bergoyang-goyang saat dia berjalan. Ingin rasanya kulumat habis payudara gadis belia itu.

*****

Setelah berjalan-jalan di Puncak menikmati pemandangan, kami pun cek in di sebuah motel di sana.

“Lu kan yang traktir Wan.. Lu pilih yang mana?” bisik Andi saat kami sedang mengurus cek-in. Memang sebelumnya aku yang janji akan traktir, karena aku baru saja menerima pembayaran dari salah satu proyekku.
“Novi” jawabku pendek.
“Hehe.. Lu nafsu liat bodynya ya?” bisik Andi lagi sambil tertawa kecil. Setelah itu, kamipun segera cek-in. Kugandeng tangan Novi, sedangkan Andi tampak merangkul bahu Lisa menuju kamar.

Setelah kukunci pintu kamar, tak sabar langsung kudekap tubuh Novi. Langsung kucium bibirnya dengan penuh gairah. Tanganku dengan gemas meremas gundukan payudaranya. Setelah puas menciumi bibirnya, kuciumi lehernya, dan kemudian segera kubuka kancing baju seragamnya.

“Iih Mas.. Udah nggak sabar pengin nyusu ya?” godanya.

Tak kuhiraukan perkataannya, langsung kuangkat cup BH-nya yang tampak kekecilan untuk menampung payudaranya yang besar itu. Langsung kuhisap dengan gemas daging kenyal milik Novi, gadis SMA cantik ini.

“Ahh.. Ahh” erangnya ketika puting payudaranya yang telah mengeras kujilati dan kuhisap. Tangan Novi mengangkat payudaranya, sambil tangannya yang lain menekan kepalaku ke dadanya.
“Enak Mas.. Ahh” erangnya lebih lanjut saat mulutku dengan ganas menikmati payudara yang sangat menggoda nafsu birahiku.
“Jilati putingnya Mas..” pintanya. Erangannya semakin menjadi dan tangannya menjambak rambutku ketika kuturuti permintaannya dengan senang hati.

Puas menikmati payudara gadis belia ini, kembali kuciumi wajahnya yang cantik. Lalu kutekan bahunya, dan diapun mengerti apa yang aku mau. Dengan berjongkok di depanku, dibukanya restleting celanaku. Tak sabar, kubantu dia membuka seluruh pakaianku.

“Ih.. Mas, gede banget..” desahnya lirih ketika penisku mengacung tegak di depan wajahnya yang cantik. Dielusnya perlahan batang kemaluanku itu.
“Memang kamu belum pernah liat yang besar begini?”
“Belum Mas.. Punya cowok Novi nggak sebesar ini.” jawabnya. Tampak matanya menatap gemas ke arah kemaluanku.
“Arghh.. Enak Nov..” erangku ketika Novi mulai mengulum kepala penisku.

Dijilatinya lubang kencingku, dan kemudian dikulumnya penisku dengan bernafsu. Sementara itu tangannya yang halus mengocok batang penisku. Sesekali diremasnya perlahan buah zakarku. Rasa nikmat yang tiada tara menghinggapi tubuhku, ketika gadis cantik ini memompa penisku dengan mulutnya. Kulihat kepalanya maju mundur menghisapi batang kejantananku. Kuusap-usap rambutnya dengan gemas. Karena capai berdiri, akupun pindah duduk di kursi. Novi kemudian berjongkok di depanku.

“Novi isap lagi ya Mas.. Novi belum puas..” katanya lirih.

Kembali mulut gadis belia ini menghisapi penisku. Sambil mengelus-elus rambutnya, kuperhatikan kemaluanku menyesaki mulutnya yang mungil. Ruangan segera dipenuhi oleh eranganku, juga gumaman nikmat Novi saat menghisapi kejantananku. Saat kepalanya maju mundur, payudaranya pun bergoyang-goyang menggoda. Kuremas dengan gemas bongkahan daging kenyal itu.

“Nov.., jepit pakai susumu Nov..” pintaku.

Novi langsung meletakkan penisku di belahan payudaranya, dan kemudian kupompa penisku. Sementara itu tangan Novi menjepitkan payudaranya yang besar, sehingga gesekan daging payudaranya memberikan rasa nikmat luar biasa pada penisku.

“Yes.. Yes..” akupun tak kuasa menahan rasa nikmatku. Setelah beberapa lama, kusodorkan kembali penisku ke mulutnya, yang disambutnya dengan penuh nafsu.

Setelah puas menikmati mulut dan payudara gadis SMA ini, kuminta dia untuk bangkit berdiri. Kuciumi lagi bibirnya dan kuremas-remas rambutnya dengan gemas. Tanganku melepas restleting rok seragam abu-abunya, kemudian kuusap-usap vaginanya yang mulai mengeluarkan cairan membasahi celana dalamnya. Kusibak sedikit celana dalam itu dan kuusap-usap bibir vagina dan klitorisnya. Tubuh Novi menggelinjang di dalam dekapanku. Erangannya semakin menjadi.

Aku sudah ingin menyetubuhi gadis muda ini. Kubalikkan badannya dan kuminta dia menungging bertumpu di meja rias. Kubuka celana dalamnya sehingga dia hanya tinggal mengenakan baju seragamnya yang kancingnya telah terbuka.

“Ahh..” jeritnya panjang ketika penisku mulai menerobos vaginanya yang sempit.
“Gila.. Memekmu enak banget Nov..” kataku ketika merasakan jepitan dinding vagina Novi.

Langsung kupompa penisku di dalam vagina gadis cantik itu. Sementara itu, tanganku memegang pinggulnya, terkadang meremas pantatnya yang membulat. Novi pun menjerit-jerit nikmat saat tubuh belianya kusetubuhi dengan gaya doggy-style. Kulihat di kaca meja rias, wajah Novi tampak begitu merangsang. Wajah cantik gadis belia yang sedang menikmati persetubuhan. Payudaranya pun tampak bergoyang-goyang menggemaskan di balik baju seragamnya yang terbuka.

Bosan dengan posisi ini, aku kembali duduk di kursi. Novi lalu duduk membelakangiku dan mengarahkan penisku ke dalam vaginanya. Kusibakkan rambutnya yang panjang indah itu dan kuciumi lehernya yang putih mulus. Sementara itu tubuh Novi bergerak naik turun menikmati kejantananku. Tanganku tak ketinggalan sibuk meremas payudaranya.

“Ahh.. Ahh.. Ahh..” erang Novi seirama dengan goyangan badannya di atas tubuhku. Terkadang erangan itu terhenti saat kusodorkan jemariku untuk dihisapnya.

Beberapa saat kemudian, kuhentikan goyangan badannya dan kucondongkan tubuhnya agak ke belakang, sehingga aku dapat menghisapi payudaranya. Memang enak sekali menikmati payudara kenyal gadis cantik ini. Dengan gemas kulahap bukit kembarnya dan sesekali kujilati puting payudara yang berwarna merah muda. Erangan Novi semakin keras terdengar, membuat aku menjadi semakin bergairah. Setelah selesai aku menikmati payudara ranumnya, kembali tubuh belia Novi mencari pelepasan gairah mudanya dengan memompa penisku naik turun dengan liar. Tak kusangka seorang gadis SMA dapat begini binal dalam bermain seks.

Cukup lama aku menikmati persetubuhan dengan gadis cantik ini di atas kursi. Lalu kuminta dia berdiri, dan kembali kami berciuman. Kubuka baju seragam sekolah berikut BH-nya sehingga sekarang kami berdua telah telanjang bulat. Kembali dengan gemas kuremas dan kuhisap payudara gadis 17 tahunan itu. Aku ingin segera menuntaskan permainan ini. Lalu kutuntun dia untuk merebahkan diri di atas ranjang. Aku pun kemudian mengarahkan penisku kembali ke dalam vaginanya.

“Ahh..” erang Novi kembali ketika penisku kembali menyesaki liang kewanitaannya.

Langsung kupompa dengan ganas tubuh anak sekolah ini. Erangan nikmat kami berdua memenuhi ruangan itu, ditambah dengan bunyi derit ranjang menambah panas suasana. Kulihat Novi yang cantik menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri menahan nikmat. Tangannya meremas-remas sprei ranjang.

“Mas.. Novi hampir sampai Mas.. Terus.. Ahh.. Ahh” jeritnya sambil tubuhnya mengejang dalam dekapanku.

Tampak dia telah mencapai orgasmenya. Kuhentikan pompaanku, dan tubuhnya pun kemudian lunglai di atas ranjang. Kuperhatikan butir keringat mengalir di wajahnya nan ayu. Payudaranya naik turun seirama dengan helaan nafasnya. Payudara belia yang indah, besar, kenyal, dan padat. Mulutku pun dengan gemas kembali menikmati payudara itu dengan bernafsu.

Setelah itu, kucabut penisku dan kembali kujepitkan di payudaranya. Kali ini aku yang menjepitkan daging payudaranya pada penisku. Novi masih tampak terkulai lemas. Lalu kupompa kembali penisku dalam belahan payudara gadis ini. Jepitan daging kenyal itu membuatku tak dapat bertahan begitu lama. Tak lama aku pun menyemburkan spermaku di atas payudara gadis SMA yang seksi ini.

*****

Kami akhirnya menginap di motel tersebut. Selama di sana, aku sangat puas menikmati tubuh sintal Novi. Berulang kali aku menyetubuhinya, baik di atas ranjang, di meja rias, di kursi, ataupun di kamar mandi sambil berendam di bathtub. Sebenarnya ingin aku menginap lebih lama lagi, tetapi hari Senin itu aku harus menemui klienku di pagi hari, sementara ada bahan yang masih perlu dipersiapkan.

Hari Minggu malam, kami pun kembali ke Bogor. Kali ini ganti Andi yang menyetir mobilku. Lisa duduk di kursi penumpang di depan, sedangkan Novi dan aku duduk di belakang. Dalam perjalanan, melihat Novi yang cantik duduk di sebelahku, dengan rok mini yang memamerkan paha mulusnya, membuatku kembali bergairah. Akupun mulai menciuminya sambil tanganku mengusap-usap pahanya. Kusibakkan celana dalamnya, dan kumainkan vaginanya dengan jemariku.

“Ehmm..” erangnya saat klitorisnya kuusap-usap dengan gemas.

Erangannya terhenti karena mulutnya langsung kucium dengan penuh gairah. Tanganku lalu membuka baju seragam sekolahnya. Kuturunkan cup BH-nya sehingga payudaranya yang besar itu segera mencuat keluar menantang.

“Suka banget sih Mas.. Nyusuin Novi” ucapnya lirih.
“Iya habis susu kamu bagus banget” bisikku.

Desah Novi kembali terdengar ketika lidahku mulai menari di atas puting payudaranya yang sudah menonjol keras. Kuhisap dengan gemas gunung kembar gadis cantik ini hingga membuat tubuhnya menggelinjang nikmat.

“Gantian dong Nov” bisikku ketika aku sudah puas menikmati payudaranya yang ranum.

Kami pun kembali berciuman sementara tangan Novi yang halus mulai membukai resleting celanaku. Diturunkannya celana dalamku, sehingga penisku yang telah membengkak mencuat keluar dengan gagahnya. Novi pun kemudian mendekatkan wajah ayunya pada kemaluanku itu, dan rasa nikmat menjalar di tubuhku ketika mulutnya mulai mengulum penisku. Sambil menghisapi penisku, Novi mengocok perlahan batangnya, membuatku tak tahan untuk menahan erangan nikmatku.

“Ihh.. Gede banget.. Lisa juga pengen dong..”. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara Lisa yang ternyata entah sejak kapan memperhatikan aktifitas kami di belakang.
“Pindah aja ke sini” kataku sambil mengelus-elus rambut Novi yang masih menghisapi penisku.

Lisa pun kemudian melangkah pindah ke bangku belakang. Langsung kuciumi wajahnya, yang walaupun tidak secantik Novi tetapi cukup manis. Lidahku dan lidahnya sudah saling bertaut, sementara Novi masih sibuk menikmati penisku.

“Di.. Bentar ya nanti gantian..” kataku pada Andi yang melotot melihat dari kaca spion.
“Oke deh bos..” jawabnya sambil terus melotot melihat pemandangan di bangku belakang mobilku. Setelah puas berciuman, kucabut penisku dari mulut Novi.
“Ayo Lis.. Katanya kamu suka” kataku sambil sedikit menekan kepala Lisa agar mendekat ke kemaluanku.
“Iya.. Abis gede banget..” katanya sambil dengan imutnya menyibakkan rambut yang menutupi telinganya.
“Ahh.. Yes..” desahku saat Lisa memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Dihisapinya batang kemaluanku seperti anak kecil sedang memakan permen lolipop. Rasa nikmat yang tak terhingga menjalari seluruh syarafku.

Cukup lama juga Lisa menikmati penisku. Sementara itu Novi kembali menyodorkan payudara mudanya untuk kunikmati. Setelah beberapa lama kuhisapi payudaranya, Novi kemudian mendekatkan wajahnya ke arah kemaluanku dan menciumi buah zakarku, sementara Lisa masih sibuk mengulum batang kemaluanku.

“Nih gantian Nov..” katanya sambil menyorongkan penisku ke mulut Novi yang berada di dekatnya. Novi pun dengan sigap kembali mempermainkan kemaluanku dengan mulutnya. Sementara itu, kali ini gantian Lisa yang menjilati dan menciumi buah zakarku.

Saat itu aku merasa seperti sedang berada di surga. Dua orang gadis SMA yang cantik sedang menghisapi dan menjilati penisku secara bergantian. Kuelus-elus kepala gadis-gadis ABG yang sedang menikmati kelelakianku itu. Nikmat yang kurasakan membuatku merasa tak akan tahan terlalu lama lagi. Tetapi sebelumnya aku ingin menyetubuhi Lisa. Ingin kurasakan nikmat jepitan vagina gadis hitam manis ini.

Kuminta dia untuk duduk di pangkuan sambil membelakangiku. Kusibakkan celana dalamnya, sambil kuarahkan penisku dalam liang nikmatnya. Sengaja tak kuminta dia untuk membuka pakaiannya, karena aku tak mau menarik perhatian kendaraan yang melintas di luar sana.

“Ah..” desah Lisa ketika penisku mulai menyesaki vaginanya yang tak kalah sempit dengan kepunyaan Novi.

Lisa kemudian menaik-turunkan tubuhnya di atas pangkuanku. Novi pun tak tinggal diam, diciuminya aku ketika temannya sedang memompa penisku dalam jepitan dinding kewanitaannya. Goyangan tubuh Lisa membuatku merasa akan segera menumpahkan spermaku dalam vaginanya. Aku berusaha sekuat tenaga agar tidak ejakulasi terlebih dahulu sebelum dia orgasme. Sambil menciumi Novi, tanganku memainkan klitoris Lisa.

“Ah.. Terus Mas.. Lisa mau sampai..” desahnya. Semakin cepat kuusap-usap klitorisnya, sedangkan tubuh Lisa pun semakin cepat memompa penisku.
“Ahh..” erangnya nikmat saat mengalami orgasmenya.

Tubuhnya tampak mengejang dan kemudian terkulai lemas di atas pangkuanku. Aku pun mengerang tertahan saat aku menyemburkan ejakulasiku dalam vagina gadis manis ini. Setelah beristirahat sejenak, kami segera membersihkan diri dengan tisu yang tersedia.

“Mau gantian Di? ” tanyaku pada Andi yang tampak sudah tidak tenang membawa mobilku.
“So pasti dong” jawab Andi sambil menepikan mobil di tempat yang sepi.

Kami pun berganti tempat. Aku yang membawa mobil, sedangkan Andi pindah duduk di jok belakang. Rencananya dia juga akan main threesome, tetapi Novi juga ikut beranjak ke bangku depan.

“Aku cape ah Mas..” katanya.

Andi tampak kecewa, tetapi apa boleh buat. Kami pun segera melanjutkan perjalanan kami. Kudengar suara lenguhan Andi di jok belakang. Lewat kaca spion kulihat Lisa sedang mengulum penisnya. Karena sudah puas, aku tak begitu mempedulikannya lagi.

Sesampainya di Bogor, kedua gadis itu kami turunkan di tempat semula, sambil kuberi uang beberapa ratus ribu serta uang taksi.

“Kalau ke Bogor hubungi Novi lagi ya Mas..” kata Novi manis saat kami akan berpisah. Kulihat beberapa orang memperhatikan mereka. Mungkin mereka curiga kok ada dua gadis berseragam SMA di hari Minggu, malam lagi he.. He..
“Wan.. Gue doain lu dapat banyak proyek deh.. Biar lu traktir gue kayak tadi lagi..” kata Andi ketika aku turunkan di depan rumahnya.
“Sip deh..” jawabku sambil pamit pulang.

Kukebut mobilku menyusuri jalan tol Jagorawi menuju Jakarta. Aku tersenyum puas. Yang dulu selalu menjadi obsesiku, kini bisa menjadi kenyataan. Ternyata hidup itu indah.

sumber
http://ceritasexterbaru2013.blogspot.com/2012/08/cerita-seks-pelajar-sma-toge-aku-gagahi.html