Porn Indonesian Streaming: Ngentot Dengan Mba Lisa Dan Mamahku Bag 3

Ngentot Dengan Mba Lisa Dan Mamahku Bag 3

Waktunya Jalan Malam : Pagi itu aku bangun terlambat, mama sudah berangkat kerja. Mama tidak terlalu ketat untuk urusan sekolah, dari dulu kalau aku bolospun mama tidak marah dan melarang, karena tahu nilai raportku selalu baik, jadi mama tidak terlalu khawatir. Masih terasa capek badanku akibat menggempur mama habis- habisan semalam. Heran, mama masih kuat saja untuk pergi kerja pagi ini, padahal kan mama yang punya Perusahaan, bisa santai dikit gitu....ups tapi nggak juga deh, kan mama bertanggung jawab akan kelangsungan Perusahaan dan juga karyaJhonnya. Salut banget aku sama mama. Aku bermalas²an sebentar, tidak berapa lama aku bangun. Cuci muka dulu, lalu segera menuju meja makan, sarapan, lapar sih.


Kulihat Mba Lisa sudah di sana, sudah mandi dan rapi, sedang membaca koran, kayaknya sudah kelar sarapan, tinggal tersisa kopi instantnya yang belum habis. Kudiamkan saja, aku langsung mengambil roti dan membuka kulkas menuang susu, lalu duduk memulai sarapanku. Tidak berapa lama, aku selesai dan bengong, nggak ada kegiatan yang mendesak, jadi santai saja. Tak berapa lama Mba Lisa menutup koran dan menaruhnya di meja, lalu memandangku sekilas dan memulai percakapan.

Nggak sekolah lagi Jhon.. Mba Lisa menanyakan dengan nada suara yang amat manis.
Enggak..malas.
Malas apa capek Jhon ?
Capek kenapa Mba ? jawabku tertawa, mengira Mba Lisa sedang meledekku seperti biasa.
Capek ya capeklah Jhon ?
Ah Jhoni nggak ngerti maksud Mba Lisa .
Biar aku perjelas ya Jhon, maksudku kamu capek pasti kamu paham. Semalam ngapain kamu di kamar mama ?
Suara Mba Lisa tiba² berubah tegas dan dingin. Deg...jantungku seakan berhenti berdetak. Apa maksudnya, mungkinkah Mba Lisa tahu dan menyadari apa yang terjadi, namun aku masih mencoba menjawab dengan santai dan ringan.


Kan semalam aku tidur di kamarku, terus pas malam aku bangun kencing, mungkin karena kondisi mengantuk aku jadi masuk ke kamar mama. Kenapa sih, kan Mbak tahu aku juga biasa tidur di kamar mama. Jawabku setenang dan semeyakinkan mungkin.

Oh tidur. Benar hanya tidur Jhon..?
Lha iyalah...Mba.
Gini ya Jhon kukasih tahu, semalam aku susah tidur, jadi aku bermaksud mengambil buku di kamar mama untuk kubaca sampai ngantuk. Tapi saat aku ke sana aku lihat pintu kamar mama tidak tertutup rapat, karena nggak mau mengganggu, maka aku dorong pelan². Iya sih kamu sama mama lagi tidur. Tapi lucunya dua²nya bugil, dan gaya tidur kalian aneh sekali, masa sampai bergumul dengan hebatnya, sampai perlu kamu memasukkan Kontol kamu ke Memek mama, itu namanya NgentOt Jhon, bukan tidur. Dan dari yang kulihat nampaknya kalian amat menikmatinya.
dingin, tenang, sinis dan penuh hujaman sekali kata² Mba Lisa . Duar..jantungku seperti ditembak pistol mendengarnya.


Aku terdiam membisu. Wah...ribet nih, baru kali ini kudengar Mba Lisa mengucapkan kata – kata kotor, gimana nih ? Tak urung aku berpikir juga kalau sekarang Mbakku amat pintar mengelola kata – katanya, ringan tapi kejam dan menghujam ke sasaran, hebat juga Mbak, baru kuliah psikologi sebentar, gayanya sudah pro banget...Hei, hei stop bukan saatnya kagum, ada hal serius nih, Mba Lisa tahu dan melihat apa yang terjadi semalam antara aku dan mama. Dan jelas sekali dia tidak suka dan tidak mau mentoleransi hal tersebut. Kayaknya sudah tidak bisa mengelak lagi, aku harus terus terang dan menjelaskan semuanya supaya Mba Lisa paham.

Ya sudah, Mbak sudah paham kan dengan apa yang Mbak lihat semalam ?
Paham apanya, gampang amat kamu ngejawab hal itu Jhon.
Ya memang segampang itu Mba, sederhana saja, aku dan mama memang melakukan hubungan seks !
Kamu nggak punya otak ya Jhon, dia mama kamu, mana bisa kamu melakukan hal seperti itu ?
Bisa saja dan sudah terbukti kan, Mbak melihatnya sendiri kan ...
Diam kamu, aku nggak peduli kalau kamu melakukannya dengan Cewek manapun yang kamu suka. Tapi kenapa kamu harus melakukannya dengan mama ?
karena kami melakukannya suka sama suka dan saling membutuhkan.
Ah, kamu asal saja bicara, paling juga karena kamu yang masih muda Cuma mau memuaskan nafsu bejat kamu, dan juga mama yang kegatelan..., kalian berdua sama gilanya Aku jadi emosi mendengar kata Mba Lisa barusan, segera saja aku berdiri.
Jaga mulutmu Mba, jangan sekali – kali kamu menghina mama, kamu nggak ngerti semuanya. Dalam satu hal kamu benar, aku nggak mau munafik, aku memang melakukan hal ini juga untuk kepuasanku. Namun Mbak harus paham, mama itu juga Cewek yang usianya masih membutuhkan seks. Apa Mbak tahu mama itu sakit dan kecewa karena perceraian dengan papa. Begitu sakit dan kecewanya, sehingga takut untuk menjalin hubungan dengan lelaki lain. Hanya mencurahkan hidupnya setelah perceraian untuk mencari nafkah dan mengurus kita, tidak peduli dengan kebutuhannya sendiri.
Tapi Jhon...
Diam dulu Mba, aku belum selesai bicara. Mba Lisa nggak tahu kan, mama juga butuh seks dalam hidupnya, apalagi sebagai Cewek di usianya sekarang, beda halnya kalau mama sudah tua atau renta, mama masih muda, cantik, apa Mbak tidak bisa memahami kalau mama memendam semua hasratnya ke dalam hatinya yang terdalam. Lalu aku bisa mengetahui hal itu, Jujur memang aku tergoda dan amat terobsesi dengan mama, terserah apa penilaian Mbak. Akhirnya mama mulai bisa memuaskan kembali hasratnya, dan mama merasa aman dan tidak takut akan sakit hati dan kecewa karena dia percaya ama aku. Kami saling menyayangi dan merasa tidak ada yang salah dengan hal ini. Jadi kuharap Mbak mau mengerti, dan satu hal yang pasti, cukup denganku Mbak mempermasalahkan hal ini, jangan pernah Mbak mengusik mama sekalipun, aku akan marah sekali kalau Mbak melakukannya.
Aku meluapkan semua emosiku. Mba Lisa langsung berdiri, diambilnya koran dan dilempar ke arahku sambil berteriak


Kamu hanya mencari pembenaran saja atas perbuatan kalian. Segala macam alasan yang kamu katakan adalah omong kosong, dasar, kalian Cuma mencari kepuasan saja, menggelikan sekali. Kamu dan mama sama gilanya. Dengan kesal kutarik dan kupegang lengan Mba Lisa dengan cepat dan keras, kudekatkan muMbau ke mukanya

Jadi apa masalahnya. Terserah Mbak mau bilang apa, sudah pasti di manapun akan menilai hal ini salah, tabu, tapi persetan. Kalau aku melakukannya dengan mama, itu urusan kami, siapa yang rugi hah ? Siapa yang kami sakiti hah ? Kami punya alasan yang bisa kami terima satu sama lain. Bukan hanya untuk kepuasanku, tapi aku juga merasa senang, karena mama juga bisa kembali bahagia dan bisa memenuhi kebutuhan seksnya tanpa perlu rasa takut dan kecewa.
Mba Lisa segera menepis tanganku, dan langsung bergegas melangkah keluar, wajahnya penuh kemarahan. Aku tidak berusaha mencegahnya. Tak lama terdengar suara mesin mobil dinyalakan dari garasi dan meninggalkan rumah, biar sajalah, paling dia menumpahkan kemarahannya sambil jalan ke luar. Daripada dia tetap di sini, yang ada kami akan terus berteriak dan berdebat. Kini aku duduk sendiri, kepalaku pusing memikirkan pertengkaran kami barusan. Apa yang harus kulakukan, apa mama harus kuberitahu bahwa Mba Lisa sudah tahu hubungan kami. Ah, jangan, biar saja, tak perlu menambah beban pikiran mama. Terserah sajalah, aku yakin Mbakku tidak akan menanyakan hal ini ke mama, karena pada dasarnya Mbakku juga menyayangi dan mau mama bahagia, terlebih setelah perceraian. Mungkin saat ini Mba Lisa belum bisa memahami alasan yang melandasi hubungan kami, mungkin Mba Lisa hanya melihat dari segi seks dan birahinya saja, memang hakikatnya hubungan seks yang kami lakukan untuk mendapatkan kenikmatan dan kepuasan, tapi itu harus diletakkan pada sisi terpisa, ah...sudahlah, nanti pasti dia kan mengerti. Aku paham Mbakku. Lalu aku mandi dan kemudian menghabiskan waktu siang itu dengan membaca – baca buku sekolahku, iyalah biar aku tambah pintar.




Sorenya mama pulang, menanyakan ke mana Mbakku, kubilang saja, tadi keluar mungkin ke rumah temannya. Mungkin karena aku lagi pusing memikirkan masalah tadi, aku tidak memanfaatkan ketiadaan Mba Lisa untuk menggarap mamaku. Mama masuk ke kamarnya, mungkin istirahat dan mau mandi. Sekitar jam 7 Mba Lisa pulang, wajahnya tampak biasa saja didepan mama, mengecup pipi mama dan mengucapkan salam, dan bicara seperti biasa dan tidak apa – apa. Lalu masuk kamarnta, ganti baju terus mandi. Nggak lama mama selesai memasak dan kami segera makan, namun Mba Lisa tampak dingin saja kepadaku. Kayaknya mama menangkap gelagat ini, dan menanyakan kepada kami apakah kami sedang bertengkar, namun aku dan Mbak hanya berguamam singkat bahwa kami oke – oke saja. Mamapun diam dan tidak bertanya lagi, biasalah namanya juga anak – anak, ada kalanya suka bertengkar dan diam – diaman, nanti juga baik lagi. Malamnya aku juga tidak menggarap mamaku, aku sedang kehilangan mood, jadi tidur saja. Paginya mama berangkat kerja dan aku juga segera memacu ninjaku ke sekolah....suasana antara aku dan Mba Lisa masih dingin, tapi tak apalah yang penting Mba Lisa tidak menanyakan hal ini ke mama.



Lisa kini sendirian di rumah. Duduk termenung di sofa, saat sendiri ini dia coba memikirkan dan mengolah semua hal yang terjadi antara mama dan adiknya. Mungkin saat sendiri dan tenang begini dia bisa memikirkannya dengan baik. Dia masih belum bisa menerima hal ini. Saling membahagiakan apanya...kebutuhan mama apaan, mereka bergumul dengan panasnya begitu kok, semua Cuma alasan, paling cuma memuaskan diri masing²...huh dasar, lama dia memikirkan dengan kesal saat membayangkan bagaimana wajah mama dan adiknya yang penuh kepuasan dan birahi saat malam itu, terasa agak sesak di dadanya. Tapi kemudian dia kembali memikirkan kata adiknya, dia coba kesampingkan urusan seksnya.



Memang benar setelah bercerai mama tidak pernah terlihat satu kalipun berjalan atau menjalin hubungan dengan pria manapun, semuanya dicurahkan untuk membesarkan aku dan Jhoni, untuk bekerja juga. Kalau untuk kecantikan dan menarik, Lisa pun mengakui dan juga mengagumi mamanya, mustahillah kalau ada pria yang tidak tertarik dan mencoba mendekati mamanya saat itu. Tapi nampaknya mamanya memang menolak dan tidak pernah berusaha menjalin suatu hubunganpun. Kesampingkanlah faktor ekonomi, mama sangat mapan dan sukses, jadi mustahil mamanya menanti pria yang kaya, enggaklah enggak ini nggak masuk point yang harus kupikirkan. Dilihat dari umur mama masih belum tua, masih menarik, dan juga memang sebagai Cewek normal yang matang pasti masih mempunyai gairah seks yang tinggi, dari sini sudah jelas, bukan masalah kecantikan atau mama merasa dirinya sudah tidak menarik.



Lisa segera meluruskan duduknya, benar juga, si brengsek Jhoni ternyata bisa memahami hal tersebut, duh kenapa juga aku ini nggak bisa melihatnya, mungkin karena aku jarang di rumah ini. Lama Lisa terdiam, mencoba menyimpulkan dari sudut pandang lain. Si Jhoni sih nggak bisa bohong, pasti dia melakukan ini karena memang mama cantik dan seksi, terang saja dia bisa nafsu...eit tunggu dulu waktu itu kan dia bilang memang dia tergoda dan terobsesi sama mama...Lisa kembali mencoba mengingat, lalu ia ingat sebuah artikel ilmiah yang pernah dibacanya, bahwa anak laki memang memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengagumi, mengidolakan dan juga berimajinasi akan ibunya. Pada satu sisi mungkin akan menjadi obsesi. Juga kan memang terbukti dengan adanya yang namanya sindrom Oedipus Compleks.



Apalagi Jhoni dan juga aku memang sayang sekali sama mama. Ditambah usia Jhoni memang sedang memasuki usia remaja yangrasa ingn tahunya tentang seks dan Cewek amat tinggi. Mama yang cantik dan seksi tersebut pasti menjadi obsesinya. Apalagi memang lebih banyak hanya ada dia dan mama di rumah ini. Menarik juga melihat ini dari sudut pandang ilmiah pikir Lisa .



Kemudian faktor mama, benar dari alasan yang kupikirkan tadi, nampaknya mama memang tajut untuk menjalin hubungan dengan pria lain, mungkin mama takut sakit hati dan kecewa, oh bodoh banget aku nggak menyadari mama yang memendam luka hatinya. Akhirnya semua faktor itu bertemu dan menjadi satu, Dari sisi Jhoni memang terobsesi dengan mama dan Jhoni yang juga sedang dalam kondisi seks remajanya yang lagi tinggi-tingginya, dari sisi mama yang masih mempunyai rasa takut dan kecewa tapi juga masih memendam hasrat seks yang tinggi pula, saling bertemu, dan mama merasa aman dan nyaman. Kalau kuingat ekspresi mama yang bahagia saat kulihat malam itu yah memang benar. Walau mungkin orang menilai salah, tapi sebaliknya bagi mereka berdua hal itu tidak menjadi masalah, karena keduanya saling membutuhkan dan melengkapi, bagi mereka tidak ada pihak yang dirugikan, seks memang untuk dinikmati dan mencapai kenikmatan, walau alasan seks Jhoni dan alasan seks mama berbeda namun saat berpadu akan klop, karena mama dan Jhoni saling membutuhkan, saling melengkapi, juga melakukannya karena mereka berdua merasa bahagia dan nyaman, makanya terasa menggelora dan indah bagi mereka berdua.



Lisa pun tersenyum, nampaknya kini dia bisa berdamai dengan pikirannya dan mulai bisa menerima kondisi yang ada secara logis. Kini ia sudah membulatkan pikiran dan hatinya untuk menerima dan memahami hubungan yang terjadi antara mama dan Jhoni . Lisa menyayangi keduanya, dan mau mereka bahagia. Hmmm dasar si Jhoni ternyata dia nggak asal ngomong ya, salahku juga saat itu emosi, mungkin terlalu kaget dan terlalu melihat hal ini dari sisi pandang umum tanpa mencoba memahami alasan Jhoni dan mama. Nanti aku perlu minta maaf sama si Jhoni . Sekarang sudah beres masalah ini....lalu Lisa tersenyum nakal, tapi sekarang saatnya aku memikirkan bagian tubuh si Jhoni yang menarik itu, susah dilupakan sejak aku melihatnya, gimana rasanya Memekku bila disodok perMbaasnya yang besar itu.......



Siangnya Jhoni pulang, didapati rumah sepi, namun mobil ada di garasi, lalu ia melihat ke kamar Mbaknya, nampak Mbaknya sedang tidur pulas, Wooowww...Mbaknya tidur memakai baju tidur santai yang tipis, nampak Kutang dan CelanaDalem yang membayang jelas di baliknya. Sudah biasa Jhoni melihat mama dan Mbaknya mengenakan baju tidur atau daster tipis dan mini. Dasar Mba Lisa, asal banget sih. Lalu ia berjalan ke kamarnya, ganti baju, dan ke kamar mandi bersih². Sesaat ia menuju ke meja makan, dilihat ada spagheti di sana, dan selembar kertas bertuliskan Makan Yang Banyak Yah..Adikku Sayang, Hmmm pasti Mba Lisa, mungkin ia sudah nggak marah tapi masih sungkan bicara. Mudah² ia sudah mengerti. Ia pun segera melahapnya. Kelar makan Jhoni pun menyalakan TV dan menonton acara musik. Dia sengaja tidak mau membangunkan Mbaknya, mungkin Mbak capek. Sejam kemudian terdengar suara Mbaknya memanggil dari kamar.



Jhoni pun segera mematikan TV dan masuk ke kamar Mbaknya, dilihatnya Mba Lisa sedang duduk di tempat tidur, lalu menyuruhku duduk di sampingnya. Tonjolan tetek besar yang montok yang terbungkus Kutang nya terpampang jelas di balik baju tidur tipis. Samar terlihat putingnya.

Jhon kamu sudah pulang ? Sini sebentar dong, Mba Lisa mau ngomong penting sama kamu.
Iya Mba sudah pulang dari tadi, makasih ya sudah dimasakin, mau ngomong apa ?
Tentang masalah kemarin..., deg Jhoni agak menegang, siap mendengar Mbaknya.
Memang kenapa Mba ? Mau marah lagi ?
Duh kamu...dengar dulu dong Mbak bicara...
Iya...iya...silahkan Mbak bicara
Mbak sudah berpikir, memang awalnya Mbak kaget dan shock, mungkin karena dalam keadaan marah dan emosi, Mbak tidak bisa menerima penjelasan kamu, namun setelah agak tenang Mbak bisa memikirkan semuanya satu persatu. Alasan kamu bisa Mbak terima dan pahami. Mbak melihat hal ini juga dari segi kebahagiaan mama, memang Mbak harus akui mama memang kini nampak jauh berbahagia dan lebih ceria wajahnya. Jadi teruskanlah saja hubungan itu...Mbak akan bersikap seakan tidak tahu saja di depan mama. Maafkan Mbak kemarin emosi dan marah sama kamu.
Mba Lisa lalu mendekat dan mencium pipiku, kemudian kembali duduk. Aku yang dari tadi diam mendengarkan, terus terang rada terkejut dengan cepatnya Mba Lisa memahami hal ini, dan tidak bisa memikirkan banyak hal lagi, segera menjawab..
Jhoni juga minta maaf kemarin marah juga ke Mbak. Mba, makasih yah Mbak sudah memahami, sungguh Jhoni dan mama bahagia dengan hubungan yang sedang kami lakukan ini. Kalau kagak ada lagi yang mau dibicarakan, Jhoni mau nonton TV lagi yah...
Hei..siapa bilang sudah selesai, Mbak bilang Mbak setuju dan memahami, tapi Mbak belum kelar menyampaikan semuanya. Mba Lisa mulai lagi kembali ke gaya bawel bin ceriwisnya.
Lho masih ada lagi, apaan sih ?
Seperti kata Mbak, untuk permasalahan sudah beres, dipahami dan dimengerti oleh Mbak, tapi ada bagian tubuhku yang belum beres....itu jadi syarat mutlak dariku biar semua beres
Nggak ngerti aku, sudah ngomong yang jelas saja deh...sok misterius amat sih Mbak..!
Oke...Mbak kasih tahu ya, Memek Mbak belum beres nih....jadi kamu juga harus bikin Mbak dan Memeknya bahagia dan puas seperti yang kamu lakukan ke mama...ayo entotin aku !
Apa...!!!!!! kaget benar aku mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Mbakku
Nggak...nggak...No Way Mba. Lagian kenapa harus begitu syaratnya ?
Hei dasar bandit cilik, apa kamu pikir Mbak kagak kepikiran melihat Kontol kamu yang besar dan panjang itu. Biar gimanapun aku Cewek, pasti terangsang melihat panasnya pergumulan kalian semalam. Kalau mama saja sampai merasa nikmat begitu, Mbak juga mau dong...!!!
Tapi itu kan lain…lagian mana mungkin..aku…aku .?? suaraku terbata – bata.
Sama mama saja kamu bisa, kenapa denganku tidak Jhon...??
Eng...eng...anu...aa...ya pokoknya nggak bisa Mba. Mama lain sama Mbak..
Lain apanya, mama punya tetek besar juga punya Memek yang bisa dimasuki, aku juga sama kan..
Apa Mbak kurang menarik buat kamu dibanding mama,Jhon...???
Mba Lisa lalu berdiri dan melepas baju tidurnya secara perlahan dengan gerakan sangat erotis. Kini berdiri dengan posisi sangat mengundang, hanya mengenakan Kutang dan Celana Dalem yang ketat saja. Teteknya yang juga besar serasa sesak dalam Kutang berendanya, Nampak samar puting susunya, lalu kulihat Celana Dalem nya, nampak tebal sekali, dari sela – sela terlihat beberapa helai rambut kemaluan menyembul keluar dari pinggiran Celana Dalem nya. Glek...aku meneguk ludahku, Kontol ku spontan mengeras. Wah bablas deh....kalau ceritanya sudah kayak gini, apa boleh buat. Aku kan lelaki normal, di depanku berdiri seorang Cewek cantik dengan tubuh montok dan menggiurkan, walau sulit namun aku sudah mencoba semaksimal mungkin menolaknya, tapi dia terus menantang dan meminta untuk di Entot, nggak lucu banget kalau aku mundur. Well, Que Sera – Sera, yang harus terjadi terjadilah....nggak bisa mundur lagi...nggak bisa nolak lagi...


Segera saja aku kutarik Mba Lisa ke arahku, kududukkan ke pangkuanku, mula² aku mencium ringan bibirnya, tanganku dengan lincah meremas² teteknya yang masih dibalut Kutang, rasanya agak lebih keras dari tetek mama, namun sama² enak diremas kok. Sesekali tanganku menyusup ke balik KUTANGnya, memilin² puting susunya yang besar dan tegang. Tanganku yang satu lagi mulai menari² mengelus permukaan Celana dalem nya, terasa penuh dan tebal. Kuusap² wilayah pangkal pahanya, ketika tanganku masuk ke dalam celana dalam nya terasa rambut kemaluan yang lebat pula...wah sesuai seleraku, dan ketika jariku menyentuh Memeknya, kurasakan tonjolan yang agak besar...ho..ho itil Mba Lisa rupanya berukuran agak besar dan terletak agak keluar, segera saja kumainkan itil tersebut dengan jariku, ciuman Mba Lisa pun mulai memanas.



Tangan Mba Lisa pun tak tinggal diam mengurut² Kontol ku yang masih ada di balik celana, cukup lama kami berposisi seperti ini, Memek Mba Lisa sudah terasa basah. Lalu kusuruh Mba Lisa berdiri menghadapku, kulepaskan Kutangnya, nampak indah sekali tetek besarnya menggelantung, Di tengahnya terdapat puting susu yang besar dan keras berwarna kemerahan dikelilingi lingkaran kecoklatan yang rada luas di sekelilingnya. Aku terpaku terpesona, lalu tanganku membuka Celana Dalam nya, alamak...lebatnya jembut kemaluan Mba Lisa, namun yang mempesona adalah beda dengan rambut kemaluan mama yang berwarna hitam pekat, rambut kemaluan Mba Lisa berwarna hitam agak kecoklatan kontras dengan belahan Memeknya yang berwarna merah jambu, kulihat itilnya memang agak besar dan menonjol keluar, bakalan enak untuk dimainin sama kidahku. Aku diam beberapa saat mengagumi keindahan tubuh Mba Lisa .



Kurasakan Kontol ku sudah keras sekali, sesak banget di balik celana, meronta minta dibebaskan, segera saja kubuka kaosku dan celanaku, Swiiinggg...Kontol kupun mengacung dengan perkasa dan anggun, klihat mata Mba Lisa terbelalak melihatnya dan menelan ludahnya, segera saja kutarik tangannya dan kubaringkan tubuhnya di tempat tidur. Sebelum memulainya aku menanyakannya sebentar..



Mba Lisa ...ummm maaf ya, tapi Mbak sudah pernah begituan sebelumnya ? Tanyaku canggung.

Aduh Jhon...Jhon, kalau aku belum pernah, mana berani aku nantangin kamu dan Kontol mu itu. Ada² saja kamu, oh iya kamu nanti nggak usah takut, keluarin saja di dalam, aku minum pil KB secara rutin kok.
Tidak terlalu kaget sebenarnya aku, mengetahui Mba Lisa sudah tidak Perawan lagi, dengan siapa yah dia melakukannya....Hoi..hoi stop dong mikirnya, situasi enak begini kok masih mikir terus...ayo balik lagi ke rejeki yang sudah pasrah di depanmu.


Aku segera memulai permainan ini, Mba Lisa terlntang dengan pasrahnya, kali ini aku mulai dari wilayah Memeknya, karena aku penasaran banget sama itil Mba Lisa yang menojol besar itu. Mula – mula kuciumi perutnya, lalu menjilati rambut kemaluannya yang berwarna agak kecoklatan, tak lama aku arahkan mulut dan lidahku ke bawah sedikit, terdiam sebentar menatap keindahan Memek Mba Lisa yang tebal dan kemerahan, kusapukan lidahku dengan rakus pada permukaan Memeknya, kusodok² lubang Memeknya dengan ujung lidahku, puas, aku mulai menuju itilnya yang membuatku penasaran, kali ini kumainkan dulu dengan menjepit dan mengelus²nya dengan jari telunjuk dan jempolku, nampak badannya bergetar penuh kenikmatan, lidahku mulai beraksi, kujilat ke kiri kanan, atas bawah, sekali² kugigit dengan lembut dan penuh rasa gemas, kuemut² perlahan dengan mulutku, nampak sekali Mba Lisa merasa serrrr – serrrr an saat itilnya kumainkan, sengaja aku lama bermain dengan itilnya, karena terus terang saja aku menyuka bentuknya yang menonjol keluar dan besar itu, amat pas dan enak dimainkan oleh lidahku....Tidak berapa lama, Memek Mba Lisa tampak basah sekali dan desahan serta geliat badannya semakin liar, nampaknya orgsmenya sudah dekat, kupercepat jilatan lidahku pada iilnya, dan dengan satu desahan nikmat yang sangat erotis terdengar, Mba Lisa merayakan orgasme perdananya dari diriku. Terasa hangat dan agak asin di mulutku.



Akupun segera menaikkan badanku, kali ini aku lahap tetek besarnya yang montok itu dengan buas, lidahku dengan professionalnya memainkan puting susunya, tangan Mba Lisa pun kini tidak mau tinggal diam, ia mulai meraih Kontol ku,diremas – remas lebut sambil dikocok – kocok, ugh...lembut sekali tangan Mba Lisa . Makin ganas saja aku melumat teteknya.

Jhon....sabar dikit dong, jangan nafsu gitu ah, aku kewalahan nih.
Habis tubuh Mbak amatlah berbahaya...bagi jiwa dan Kontol ku, terlalu nafsuin.
Huh...dasar, sempat – sempatnya merayu, sini dekatin Kontol kamu.
Tanpa pakai lama segera kudekatkan Kontol ku ke arah mulutnya, Mba Lisa diam sejenak, mengagumi sepenuh hati, lalu lidahnya mulai bergerak, mula – mula hanya menjilati secara perlahan kepala Kontol ku, tangannya mengelus dan meremas lembut biji Pelir ku. Lalu lidahnya makin bergerak cepat menjilat batng Kontol ku, memainkan dan menggelitik titik – titik sensitif di Kontol ku dengan lidahnya, perlahan tapi pasti mulutnya mulai mengulum Kontol ku, dihisap dan diemut – emutnya. Memang kalau aku bandingkan, untuk urusan Oral, mama lebih hebat, Mba Lisa masih kalah jam terbang, aku tidak mau bilang tidak ahli, tapi kalah jam terbang, karena kalau jam terbangnya sudah tinggi, pasti bisa seenak Oralnya mama.

Namun permainan lidah Mba Lisa jauh lebih enak dari mama, lidahnya bergerak terus tanpa henti, dan benar² benar mampu menggelitik Kontol ku dengan nikmat. Aku hanya mampu mendesah dan meremas² rambutnya saja. Lidahnya menyapu seluru Kontol ku dengan sangat agresif. Matanya terus menatap mataku saat melakukan oral, membuat makin nafsu saja pada diriku. Tidak berapa lama Mba Lisa sudah nggak tahan untuk merasakan Memeknya dimasuki sama Kontol ku. Dia segera memposisikan pinggulnya di atas Kontol ku wajahnya menghadap ke arahku yang sedang berbaring. Perlahan² diturunkan pinggulnya, lubang Memeknya dia lebarkan dengan menariknya sedikit dengan jari²nya, kepala Kontol kupun mulai memasuki lubangnya, agak sulit sedikit, karena lubangnya masih agak sempit, setelah berusaha dengan telaten, Kontol ku mulai masuk, pelan tapi pasti, kulihat badannya agak bergetar saat akhirnya Kontol ku benar² sudah masuk seluruhnya ke dalam lubang Memeknya.



Tidak langsung ia goyangkan, ia diamkan dulu, sepertinya ingin membiasakan diri dahulu, lalu perlahan Kakinya yang dalam posisi jongkok mulai ia lebarkan dan Mba Lisa mulai menaik turunkan pinggulnya, memompa Kontol ku dengan irama yang konstan. Lubang Memeknya masih terasa agak sempit, mungkin karena belum terlalu sering digunakan dan jga belum pernah melahirkan. Aku yang terbaringpun benar – benar menikmati pemandangan saat Memeknya memompa Kontol ku dengan jelas. Teteknya bergoyang²dengan sangat merangsang, aku naikkan sedikit kepalaku, dan Mba Lisa pun paham, dia condongkan badannya ke arahku, segera saja aku lumat tetek dan putingnya dengan mulutku, Goyangan Mba Lisa makin cepat. Satu hal yang pasti Memek Mba Lisa memang terasa lebih dan mudah becek daripada Memek mama, namun itu justru makin menambah kenikmatan Kontol ku, yang bisa bergerak dengan leluasa dan bebas dalam lubangnya yang agak sempit.



Mungkin semua itu karena pengaruh itilnya yang menonjol keluar, jadi setiap kali Kontol bergerak keluar masuk, otomatis itil itu akan ikut tergesek dan terelus oleh batang dan kepala Kontol, tentu saja rasa geli – geli enak akan lebih sering dinikmati Mba Lisa, yang akhirnya membuat Memeknya jadi cepat basah karena frewkensi kenikmatan yang besar yang diterima itilnya ( Sok tahu dikitlah si Jhoni ). Aku benar – benar senang dengan keputusan Mba Lisa mengajakku bersetubuh dengannya. Lumayan lama Mbaa Lisa bergoyang di atas Kontol ku, akhirnya aku memutuskan untuk gantian, kini aku yang pegang kendali.

Mba, sudahan dong, ganti posisi.
Yah Jhon lagi enak nih, itil Mbak lagi nikmat.
Nggak ah...ganti gaya deh, jangan takut itil Mbak akan merasa kenikmatan yang sama.
Yah sudah kalau beg...begitu.
Mba Lisa pun segera menghentikan goyangannya dan mencabut Kontol ku dari lubang Memeknya. Aku segera bangkit, membelakangi Mba Lisa, kusuruh Mbak nungging, namun tanganya kusuruh memegang kepala ranjang. Belahan Memeknya terlihat merah mengundang, langsung saja kusodok Memeknya dari belakang. Kupompa Kontol ku dengan semangat tinggi, sesekali Mba Lisa ikut menggoyangkan pantatnya mengimbangi sodokanku, tanganku meremas tetek besarnya yang menggantung, sesekali kuremas dengan gemas pantatnya. Kusodok Mba Lisa dengan kuat sehingga saat Kontol ku amblas sampai dalam, perutku menempel di belahan pantatnya.
Oh.Yeaahh...Ooooh....Jangan berhenti Jhon...
Ughhhhh......Enaaaakk.
Memek Mbak benar – benar kammmuuu hajar niihhhh.
Nikmati saja Mba.
Posisi nungging Mba Lisa benar² membuat Kontol ku keenakan, rasanya amat lancar memompa lubang Memeknya, Tangankupun mulai nakal, memainkan lubang pantat Mba Lisa, kutusuk – tusukan jariku ke lubang pantatnya, dan Mba Lisa makin kencang saja mendesah. Desahan Mba Lisa itu benar – benar seksi dan amat merangsang nafsuku. Mba Lisa benar² pasrah kedua lobangnya dimainkan oleh aku. Nafas Mba Lisa makin memburu, dan kulihat tubuhnya mulai agak mengejang, benar saja tak lama berselang Mbakku mengalami orgasme lagi. Aku segera mencabut Kontol ku, segera Mba Lisa kutarik perlahan dan kusuruh berbaring, sekarang aku hajar Memeknya dengan posisi biasa, aku di atas.

Terasa Kontol ku membelai itilnya setiap kali bergerak, aku makin bernafsu, kali ini aku pompa Kontol ku secepatnya, tanpa mempedulikan Mba Lisa yang berteriak – teriak karena terlalu merasa nikmat dengan Kontol ku. Kontol ku terasa berdenyut denyut, nampaknya sudah mau muntah, maka segera saja kutindih Mbakku dan kupeluk dengan amat kuat, seiringan pompaan terakhir, Croot...crooooot....crot, Kontol ku memuncratkan sperma yang cukup banyak ke seluruh liang Memek Mba Lisa, Mba Lisa agak bergetar saat spermaku menyemprot kuat dalam dinding – dinding Memeknya. Aku terkulai lemas, diam sesaat menikmati rasa enak ini. Mba Lisa pun membelai – belai punggungku yang sedang menindihnya. Lama kami terdiam dalam posisi ini, lalu aku segeri menggulingkan tubuhku, berbaring sejajar dengannya. Mba Lisa menoleh ke arahku dan tersenyum...

Pantas saja mama tidak menolak dan doyan kamu Entot-in Jhon, gila sampai lemas aku karena puas dan nikmat disodok sama Kontol kamu.
Aku juga sama Mba...
Kamu jauh lebih hebat dan lebih tahan daripada pacarku...sampai rontok rasanya badanku.
Makanya Mbak harus lebih giat lagi melatih pacar Mbak...
Ah...ngeledek saja kamu.
Ngomong – ngomong Mbak sering ya NgentOt sama pacar Mbak..
Mau tahu ajaaa deh kamu. Tapi biar deh Mbak kasih tahu ke kamu, Mbak pacaran dengan Indra sejak kelas 2 SMA dan tetap awet sampai sekarang, mulai dari pertama kali melakukan sampai sekarang dengan dia saja. Pertama kali melakukan karena kami memang sama – sama menginginkannya, tidak ada keterpaksaan. Jadi bisa dibilang nakal dan pengalamanku semuanya kulakukan bareng dia walau tidak terlalu sering.
Tapi sekarang tambah pengalaman ya sama aku Mba..hehehe.
Dasar anak bandel, kamu sendiri mana pacarnya Jhon...???
Wah belum tahu deh Mba, aku belum merasa perlu sih, kan aku sudah ada pacar yaitu mama. Apalagi sekarang aku punya pacar lagi yaitu Mba Lisa, aku makin nggak merasa perlu deh cari pacar yang lain.
Duuhhh kamu ini.....serius dikit dong, kamu tahu nggak Mbak percya kamu tuh nggak bakalan kesulitan cari pacar, wajah kamu oke, badan kamu bagus, ditambah sekarang Mbak jyga baru tahu, kamu juga pintar...
Pintar apaan Mba...???
Pintar bikin perempuan puasssss....
Kamipun tertawa dengan candaan kami. Aku masih tidak percaya bahwa aku baru saja menyetubuhi Mba Lisa, setelah masalah yang terjadi saat Mbak marah mengetahui hubungan yang kulakukan dengan mama, rasanya tidak akan pernah terpikir olehku kemungkinan Mbak malah minta aku setubuhi. Dia yang minta lho bukan aku. Ah Cewek kadang memang aneh, bisa marah, tapi tetap punya penasaran juga melihat Kontol yang besar. Lalu Mba Lisa mulai bicara kembali....


Jhon, Mbak senang dengan keputusan Mbak meminta kamu NgentOt sama Mbak, kamu boleh melakukannya lagi, Mbak akan dengan senang hati meladeni kamu, kamu hanya tinggal bilang saja.

Tapi ini menjadi rahasia kita berdua ya, mama jangan sampai tahu, bukan apa – apa, kita tidak boleh merusak kebahagiaan mama Jhon. Biarkan mama menikmati kebahagiannya, aku takut mama akan marah dan kecewa kalau sampai mama tahu bahwa kita juga punya hubungan.
Iyalah Mba, tenang saja, aku tidak akan bilang, lagian kalau mama marah, aku yang rugi dong, bisa – bisa kehilangan Memek mama yang enak..
Deh ni anak, dasar pemikirannya kagak jauh dari Memek....!
Lumayan lama kami berbaring dan berbicara sambil bergurau dengan cerianya. Tak lama Mba Lisa bangun dan menuju meja riasnya terus membuka lemari bajunya, aku hanya memperhatikan saja punggungnya yang sedang berjalan, tidak melihat apa yang dia lakukan, tak lama dia kembali, di tangannya dia membawa baby oil dan selimut kain yang panjang, belum paham aku maunya, lalu ia berdiri di pinggir ranjang dan tersenyum dengan amat nakalnya dan berkata...
Masih ada waktu banyak sebelum mama pulang, ronde berikutnya bisa segera dimulai adikku sayang?
Tentu saja, aku pun kembali bergairah. Mba Lisa naik ke atas ranjang, melebarkan selimut di atas ranjang, ukurannya cukup besar, dia bilang buat tatakan. Dia segera membuka baby oil dan menuangkan isinya sedikit demi sedikit ke...teteknya yang besar dan montok itu, lalu tangannya mengusap dan meremas tetek yang kini nampak berkilau dan seksi dalam balutan licinnya baby oil.

Aku masih melihat saja, menikmati adegan yang sedang Mbakku lakukan, Dia mainkan teteknya yang kini amat licin sehingga sering melejit lejit nakal saat tangannya memainkannya. Ughhh...Kontol ku jadi keras seketika, tanpa diminta ku segera berpartisipasi ikut bermain dengan teteknya. Enak rasanya memegang tetek besarnya yang licin, walau kita remas kuat, tak perlu khawatir Mba Lisa merasa sakit, karena tetek itu akan melejit liar kalau kita remas kuat, kumainkan juga putingnya, kupilin dengan jariku, namun fokusku tetap meremas dan memijit tetek Mba Lisa . Mba Lisa menikmati sekali sentuhan tanganku pada teteknya, kepalanya agak menengadah ke atas dan mulutnya mendesah.



Sebenarnya aku mau mulai menjepitkan Kontol ku di antara teteknya itu, namun Mbakku ini nampaknya masih mau aku bermain² dengan tubuh montoknya, ia pun segera membalikkan badannya, tengkurap dan menyuruhku meminyaki punggung dan pantatnya. Kumulai dari punggungnya, kubelai dan kuusap dengan lembut, memijatnya, Mbak nampak rileks dan nyaman, Lalu aku menuju ke arah pantatnya, kuremas² pantatnya yang licin karena minyak itu, gemas sekali aku sama pantatnya yang seksi itu, jariku bergantian mengelus belahan Memeknya dan area sekitar lubang pantatnya, hanya mengelus saja, untuk memberikan rasa nyaman. Lama aku mengusap dan meremas² daerah pantatnya, lalu Mba Lisa kusuruh berbalik, kutuang baby oil ke wilayah Memeknya, kuusap selangkangannya, mengelus bagian luar Memeknya dengan jarinya, lalu memainkan rambut kemaluannya.



Rambut kemaluannya yang lebat kini nampak tebal menggumpal karena baby oil. Sungguh pemandangan yang terasa erotis. Setelah itu kembali aku naik ke arah dadanya, kuusapi lengannya, daerah sekitar keteknya yang ditumbuhi bulu ketek yang sedikit dan jarang, lalu kembali memijat – mijat teteknya dengan gerakan tangan melingkar, putingnya yang merah agak kecoklatan mengacung, mengkilat karena minyak. Puas dengan semua aku segera memposisikan diri agar bisa meletakkan Kontol ku gtepat di tengah tetek besar tersebut.

Jhon, gaya apa lagi nih...?
Lho, Mbak memang belum pernah seperti ini..istilahnya sih Titfish ? tanyaku agak heran
Belum pernah...
Wah bego amat pacar Mbak nggak mau memanfaatkan tetek sebesar dan semontok ini..
Habis dia nggak pernah minta gaya begini sih. Memang enak Jhon..???
Enak banget Mba, rasain saja sendiri ya, nanti Mbak praktekin juga sama pacar Mbak. Dijamin nanti dia mau lagi deh. Sekarang Mbak dekap pinggiran tetek Mbak yang kuat, biar bisa mencengkram Kontol ku...
Lalu aku segera memaju mundurkan pantatku, rasa nikmat yang kurasakan sangat terasa karena tetek Mba Lisa yang sudah licin berminyak itu membuat gerakan Kontol ku menjadi lancar dan membuat kepala Kontol ku terasa geli² enak setiap bergesakkan. Sesekali aku mendongakkan kepalaku ke atas sambil mendesah. Mba Lisa pun nampaknya mulai merasakan enaknya gaya ini, sepertinya teteknya merasa nyaman dengan sodokan Kontol ku, lidahnya beraksi menjilat kepala Kontol ku saat gerakanku maju ke depan, sesekali aku berhenti agar ia bisa memainkan dan mengulum ujung Kontol ku. Kedua puting susunya terus aku mainkan, kupilin – pilin sehingga makin terasa mengeras dan membesar secara maksimal. Nikmat sekali melakukan gaya ini dengan tetek besar yang sudah diminyaki baby oil. Namun aku tidak mau mengalami klimaks di sini. Segera saja aku memberi tanda bahwa aku bLisa at berhenti dan mengganti gaya...namun Mba Lisa sudah berbicara duluan..
Jhon sodok aku dari pantat ya..
Boleh saja, memang Mbak senang main belakang ya...??
Dulu sebelum aku melepas keperawanan ku, biasanya aku hanya memperbolehkan pacarku memasuki lubang pantatku saja.
Hebat...ternyata Mbak nakal juga yah..., ya sudah Mbak tetap berbaring saja deh.
Mba Lisa menyempatkan mengulum Kontol ku dulu sebentar, lalu mengolesinya dengan baby oil, tak ketinggalan ia siramkan baby oil ke daerah lubang pantatnya. Aku segera memiringkan sedikit posisi badan Mba Lisa, Kakinya kuangkat satu ke atas dan kutempelkan di dadaku dengan kedua tanganku mengapit Kaki tersebut. Aku segera mengarahkan Kontol ku ke lubang pantatnya, Mba Lisa sudah siap dengan melebarkannya dengan jarinya, karena sudah biasa dan juga sudah licin dengan baby oil, mudah saja Kontol ku menerobos lubang pantatnya.

Mba Lisa nampak agak mengernyit merem melek, akupun segera memulai pompaanku, sempit dan enak rasanya, kupompakan Kontol ku dengan ritme agak pelan, sementara jari Mba Lisa mulai beraksi memainkan itilnya sendiri, membuat nafsuku makin bertambah, Pompaanku mulai kupercepat karena lubang pantatnya kurasakan kini mulai melebar dan makin memperlancar gerakanku. Desah nafas dan erangan Mba Lisa mulai terdengar. Kulihat ke arah wajahnya, matanya merem melek dan dari bibirnya kerap terdengar desahan nikmat yang erotis, nampaknya Mba Lisa merasa sedang di melayang layanh. Jarinya makin cepat memainkan itil nya....Hmm, aku tak pernah membayangkan kalau ternyata Mbakku juga panas dalam urusan seks.

Jhon...Oughhh...Kontol kamu sama enaknya di lubang Memek atau pantattt...!!
Sama, Mba Lisa jugaa...
Aaahhh..Ssshhh...Oohhh....terussss Jhon...
Nggak perlu disuruhhh kok Mba..
Aku makin semangat saja, namun aku sempatkan sebentar menyodok Memeknya sesaat, lalu kembali berkonstrasi menyodok lubang pantatnya...Permainan kami kali ini sudah berlangsung cukup lama, tubuh kami mulai berkeringat, namun tidak mengurangi gairah kami, aku kini memompakan Kontol ku dengan cepat dan bertenaga, Mba Lisa pun mendesah semakin kuat, pinggulnya bergetar setiap Kontol ku menyodok ke dalam lubang pantatnya. Itil Mba Lisa terlihat semakin besar saja di mataku, makin asik dilihat karena jari Mba Lisa memainkannya dengan terampil. Pinggul Mba Lisa kurasakan mulai terangkat sedikit, dan badannya mulai agak mengejang, dan seiring desahan yang kuat Mba Lisa mendapatkan orgasme, Memek Mba Lisa terlihat makin memerah karena lama dimainkan. Sodokan dan goyanganku kini kulakukan secara maksimal, akupun mulai merasakan denyut denyut nikmat di Kontol ku, dan menyemburlah cairan spermaku membasahi lubang pantat Mba Lisa .


Segera aku terdiam sesaat sambil tetap memegang Kaki Mba Lisa yang menempel di dadaku. Lalu aku segera mencabut Kontol ku dan berbaring di sampingnya. Setelah lama terdiam aku memulai percakapan.

Mba, jujur saja aku tidak pernah bermimpi atau bLisa at bisa melakukan hal ini sama Mbak, bukan karena Mbak tidak menarik, aku mungkin sulit menjelaskan, namun yang pasti aku tidak pernah bermimpi kalau akhirnya akan seperti ini.
Mbak juga sama Jhon, mungkin memang sudah jalannya seperti ini. Sedikit aneh dan tidak terduga.
Betul Mba, makasih ya Mba.
Aku juga makasih Jhon. Nampaknya liburan kali ini benar – benar bagus dan menyehatkan jasmaniku. Pokoknya selama aku masih di sini kamu harus terus mengservis aku dengan Kontol mu itu ya adikku sayang.
Waduhhh...bisa – bisa gempor Kakiku harus meladeni Mbak dan mama yang sama – sama doyan. Mana Mbak liburannya masih 3 minggu lagi...duh lembur terus deh...
Aku bisa kompromi kok Jhon, jatahku dari kamu pulang sekolah sampai mama pulang. Saat malam aku mau kamu melayani dan membahagiakan mama.
Kamipun lalu berciuman dengan hangat dan mesra, lalu aku membantu Mbak merapikan ranjangnya kembali, dan bersiap menyambut mama pulang. Saat makan malam mama menyadari aku dan Mbak sudah akrab kembali dan mengatakan bahwa ia senang karena kami sudah rukun dan tidak marahan lagi. Malamnya aku bisa dengan bebas dan tidak perlu khawatir untuk memuaskan mamaku.


Ke Bagian 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Porn Indonesian Streaming Urang-kurai